Ga Nyangka! Narasumber Kajian Sejarah di Unsri Ini Hibahkan 60 Artefak Sriwijaya, Begini Penampakannya
Wakil Dekan II FKIP Unsri, Nyimas Aisyah didampingi Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unsri Hudaidah menyimak penjelasan kolektor artefak Sriwijaya, Ibrahim Saad tentang salah satu artefak yang dihibahkannya ke Labdik Sejarah FKIP Unsri.--FKIP Unsri for koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Ga nyangka! Narasumber Kajian Sejarah di Unsri ini hibahkan 60 artefak Sriwijaya, begini penampakannya.
Laboratorium Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya atau FKIP Unsri menyelenggarakan Kajian Sejarah Lokal Series #1.
Lebih dari 240 orang peserta, 30 di antaranya hadir secara offline mengikuti kajian secara hybrid yang dipusatkan di Laboratorium Pendidikan Sejarah Kampus Ogan, Palembang, Sabtu 3 Februari 2024.
Kegiatan mengambil tema “Artefak sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah dalam Undang-Undang Cagar Budaya di Sumatera Selatan”.
BACA JUGA:7 Kota Tua di Indonesia, Yang Indah dan Sarat Sejarah
BACA JUGA:Sarat Makna, Sejarah 5 Masjid Terindah di Dunia Bikin Merinding!
Sebelum kajian dimulai, kolektor peninggalan Kedatuan Sriwijaya H Ibrahim Saad SH ME yang juga narasumber kajian memberi hibah berupa 60 artefak keramik Sriwijaya kepada pihak Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri.
Penyerahan hibah ini diterima langsung oleh Wakil Dekan II FKIP Unsri, Dr Nyimas Aisyah MPd PhD yang mewakili Dekan Dr Hartono MA dan didampingi Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unsri Dr Hudaidah MPd.
Wakil Dekan II FKIP Unsri, Dr Nyimas Aisyah MPd PhD yang mewakili Dekan Dr Hartono MA dalam pembukaan menyebutkan, pihaknya sengaja menganjurkan kegiatan ini kepada Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri.
Hal ini sekaligus menjawab tantangan asesor pada waktu akreditasi agar Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri menghadirkan benda-benda dari koleksi Kedatuan Sriwijaya.
BACA JUGA:ARTIKEL: Perilaku Kepemimpinan Demang Lebar Daun dalam Naskah Sejarah Melayu
BACA JUGA:Aktivis Budaya Merapat! Sejarah Seni Pertunjukan Dulmuluk Palembang Dimulai dari Lorong Ini
Karena Universitas Sriwijaya, imbuh Nyimas Aisyah, sesuai dengan nama dan lokasinya mengemban dan harus mengedepankan data-data, koleksi, pusat pendidikan tentang Kedatuan Sriwijaya.
Dia berucap syukur Alhamdulillah atas terlaksananya kegiatan kajian sejarah lokal Series #1 yang mengkaji artefak Sriwijaya ini.