Ga Nyangka! Narasumber Kajian Sejarah di Unsri Ini Hibahkan 60 Artefak Sriwijaya, Begini Penampakannya
Wakil Dekan II FKIP Unsri, Nyimas Aisyah didampingi Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unsri Hudaidah menyimak penjelasan kolektor artefak Sriwijaya, Ibrahim Saad tentang salah satu artefak yang dihibahkannya ke Labdik Sejarah FKIP Unsri.--FKIP Unsri for koranpalpres.com
BACA JUGA:Demi Mempererat Silaturahmi Antar Anggota PNS dan Polri, Ini Cara Dilakukan Polda Sumsel
Sedangkan narasumber berikutnya, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang sekaligus dosen UIN Raden Fatah Palembang, Dr Jumanah MH mensosialisasikan Undang-Undang Nomor 11/2010 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1/2022 tentang Cagar Budaya yang direlasikan dengan artefak sebagai sumber pembelajaran sejarah.
Cagar budaya ini menurut Jumanah, adalah kekayaan budaya bangsa, termasuk salah satunya artefak.
Selain harus dilindungi, berbagai cagar budaya dan artefak ini bisa menjadi sumber pembelajaran baik di perguruan tinggi maupun di sekolah.
TACB Kota Palembang sambung Jumanah, saat ini terus mensertifikasi banyak situs, bangunan dan benda sejarah di Kota Palembang agar dapat dijadikan Cagar Budaya.
BACA JUGA:Perusahaan Manufaktur Adidas Membuka Lowongan Kerja Terbaru, Ini Kualifikasinya!
“Tahun ini ada 3 yang diusulkan yakni Museum SMB II, Kantor Walikota Palembang, dan Rumah Jaksa di Talang Semut,” ulas dosen Prodi Hukum Pidana Islam UIN RF Palembang.
Menurut wanita kelahiran Sungai Pinang, Ogan Ilir (OI) ini, lebih lanjut TACB Kota Palembang akan mendata dan mensertifikasi lagi berbagai benda cagar budaya di Kota Palembang.
“Agar setiap tahun lebih banyak lagi Cagar Budaya di kota Palembang,” tandasnya.
Pada akhir kegiatan, Kepala Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri, Dr Dedi Irwanto menambahkan, kegiatan ini memberi inspirasi tidak saja kepada mahasiswa sejarah, namun juga pada penggiat sejarah di Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Kesempatan Emas! 5 Keutamaan Ibadah Umrah di Bulan Ramadan 2024
Terbukti dengan banyaknya para peserta yang bertanya yang dijawab dengan tepat dan lugas oleh para narasumber dalam kajian sejarah lokal tersebut.
“Ke depan kami berjanji untuk membuat kegiatan serupa yang memberi inspirasi pelestarian berbagai jejak sejarah lokal, terutama Sriwijaya,” tutupnya.