Ga Nyangka! Narasumber Kajian Sejarah di Unsri Ini Hibahkan 60 Artefak Sriwijaya, Begini Penampakannya
Wakil Dekan II FKIP Unsri, Nyimas Aisyah didampingi Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unsri Hudaidah menyimak penjelasan kolektor artefak Sriwijaya, Ibrahim Saad tentang salah satu artefak yang dihibahkannya ke Labdik Sejarah FKIP Unsri.--FKIP Unsri for koranpalpres.com
BACA JUGA:Bagaimana Sejarah Kue Rangin? Makanan Legendaris Khas Betawi yang Gurih Ini Miliki 4 Fakta Menarik
“Karena sudah kenal baik, tidak saja menjual dengan harga murah, namun para penyelam tersebut kerapkali memberikan berbagai artefak itu secara gratis ke saya,” imbuhnya.
Alhasil selama 1988 sampai 1993, koleksi artefak tersebut pun bertambah banyak.
Hanya saja sejak 1994 hingga 1998, dia dimutasi tugas ke Lubuk Linggau sehingga upaya pengkoleksian dihentikan sementara.
Kemudian 1999, Ibrahim dipindahkan kembali ke Palembang, dan sejak saat itu dia mencari dan mengumpulkan lagi berbagai artefak Sriwijaya.
BACA JUGA:Sultan Palembang Puji Penulis Buku Sejarah Palembang Dalam Pantun, Kira-Kira Kenapa Ya?
BACA JUGA:Even Bersejarah Awal Tahun, SMB IV Optimis Dapat Jadi Daya Tarik Wisatawan Kunjungi Kota Palembang
Sayangnya, karena para penyelam yang dulu berhubungan dengan dirinya sudah sepuh dan ada yang sudah meninggal, Ibrahim mengaku mulai kesulitan dalam mengoleksi.
Belum lagi, tempat Ibrahim menampung berbagai koleksi tersebut sudah penuh sehingga saat memasuki masa pensiun, dia kebingungan untuk menyimpan barang-barang yang dikumpulkannya.
“Saya yakin artefak tersebut sangat berharga untuk pembelajaran sejarah di kalangan generasi muda,” ucapnya kepada para peserta kajian dan dekanat FKIP Unsri.
Akhirnya, Ibrahim menyumbangkan 400 koleksi miliknya kepada pengelola Museum Negeri Sumatera Selatan.
BACA JUGA:5 Makanan Ini Dijamin Membuat Suara Mendengkur Semakin Merdu Orang Disebelah Kontan Minggat
BACA JUGA:Begini Efek Negatif Konsumsi Es Batu Berlebihan Untuk Kesehatan
Kemudian 60 koleksi artefak dihibahkan ke Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri.
“Mudah-mudahan adik-adik mahasiswa bisa mengkajinya,” tukas Ibrahim yang pernah menjabat kepala subbag umum KPPN Kota Palembang sejak 2022.