Benarkah Puasa Setelah Nisfu Sya’ban Dilarang? Begini Penjelasan Ustaz Abdullah Roy
Benarkah Puasa Setelah Nisfu Sya’ban Dilarang? Begini Penjelasan Ustaz Abdullah Roy.--kolase koranpalpres.com
Lebih lanjut Ustaz Abdullah Roy mengisyaratkan ada hikmah atau rahasia disebutkan oleh sebagian ulama kenapa disyari’atkan untuk puasa di bulan Sya’ban.
Di antara hikmah disyari’atkan untuk puasa di bulan Sya’ban adalah:
BACA JUGA:Kata Ustaz Abdullah Roy, Ini 4 Cara Mengatasi Bahaya Sihir Sesuai Syariat, Wajib Amalkan!
Pertama, disebutkan oleh Ibnu Rajab rahimahullah, bahwasanya puasa di bulan Sya’ban seakan-akan dia adalah latihan menghadapi puasa di bulan Ramadan.
Hal ini supaya ketika seseorang memasuki bulan Ramadan dia sudah terbiasa, mengamalkan puasa yang wajib dia sudah terbiasa tidak kaget lagi.
Kedua, bahwasanya puasa Sya’ban seperti muqaddimah atau amalan yang dilakukan sebelum amalan yang wajib dan diumpamakan oleh sebagian dia adalah seperti rawatib qabliyyah, sebagaimana dalam salat ada rawatib qabliyyah ada rawatib ba’diyyah untuk menyempurnakan amalan yang wajib.
Demikian pula puasa yang wajib (Ramadan) di sana ada qabliyyah dan ba’diyyah.
BACA JUGA:Apa Perbedaan Syafa’at di Dunia dan Akhirat? Temukan Jawabannya dalam Penjelasan Ustaz Abdullah Roy
Qabliyyahnya adalah perumpamaan saja maksudnya puasa di bulan Sya’ban, seakan-akan dia qabliyahnya, dan ba’diyyahnya adalah 6 hari di bulan Syawal.
Oleh karena itu sebagian mengatakan bahwasanya berpuasa di bulan Sya’ban lebih besar pahalanya daripada berpuasa di bulan Rajab.
Sifatnya adalah dikuatkan sebagaimana rawatib qabliyyah dan ba’diyyah ini lebih utama dan lebih besar pahalanya daripada salat-salat mutlaq yang lain.
Oleh karena itu, dengan mendengar dan membaca hadits-hadits tadi, maka hendaklah kita berusaha untuk menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam ini, yaitu dengan memperbanyak melakukan puasa di bulan Sya’ban.