Tradisi Berziarah Kubur Jelang Ramadan, Kompleks Pemakaman Ramai Dikunjungi
Masyarakat masih melestarikan tradisi ziarah kubur di masyarakat menjelang Ramadan.-eko palpres-
Di samping mendoakan mereka di kuburnya, ia berpendapat, kita dianjurkan mengenang jasa-jasa baik mereka.
Agar kita tidak mudah melupakan jasa-jasa baik mereka. Dalam hadis-hadis tentang keutamaan bulan Ramadan disebutkan bahwa di bulan Ramadan Allah swt membebaskan beribu-ribu hamba-Nya dari beban siksa dan azab kubur.
"Semoga dengan tradisi ini dan doa-doa kita untuk mereka, mereka digolongkan pada hamba-hamba Allah swt yang dibebaskan dari semua siksa dan azab kubur, dan digolongkan oleh Allah swt pada hamba-hamba-Nya memperoleh kebahagiaan dan derajat yang tinggi di sisi-Nya," jelasnya.
Sumarti, warga Beringin Jaya, mengakui setiap Ramadan ia selalu berziarah ke kubur orang tuanya.
BACA JUGA:Pengamanan dan Arus Lalu Lintas Dalam Ziarah Kubro, Ini Strategi Diterapkan Kapolrestabes Palembang
”Kita yang ditinggalkan ini hanya bisa mendoakan, bukan bermaksud macam-macam dalam berziarah," kata ibu tiga anak ini.
Sedangkan Nazril, seorang pedagang di pasar Pagaralam mengatakan ia tidak pernah berziarah kubur menjelang Ramadan.
"Yang saya pahami tidak ada dalil yang menganjurkan waktu yang paling baik untuk berziarah kubur. Apalagi jika dikaitkan dengan kedatangan bulan Ramadan. Yang ada hanyalah anjuran untuk berziarah kubur, karena mengingatkan kita kepada kematian. Tapi waktunya tidak pernah ditentukan. Jadi boleh kapan saja, tidak harus menjelang masuknya bulan Ramadan," ujarnya.
Namun apa pun pendapat yang berkembang, tradisi berziarah kubur ini terus berkembang pada masyarakat.
BACA JUGA:Sempurnakan Momen Ramadan yang Pasti Bermakna Bersama Galaxy A05 dan A15
Di Pagaralam tradisi itu juga masih bertahan.
Kunjungan peziarah dalam sepekan terakhir memang mengalami kenaikan dua kali lipat dibanding hari biasa.
Setiap hari ratusan bahkan ribuan orang datang ke pemakaman ini.
Bukan saja diramaikan pengunjung.