MAKNYUS, Durian Renyah dan Manis Asal Lawang Agung Lahat Mulai Panen, Ini Penampakannya

Salah satu pemilik kebun di Desa Lawang Agung, Kecamatan Mulak Ulu sedang panen durian, Kamis 15 Februari 2024-Foto:Bernat Albar/-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kabupaten Lahat tidak hanya terkenal dengan sebutan Negeri 1.000 Megalit dan Cughub (Air Terjun) saja, melainkan juga menjadi wilayah penghasil sektor perkebunan sebut saja, Kopi, Karet, Kelapa Sawit.

Nah, paling banyak orang ingin mencicipinya yakni, Buah Durian asal Desa Lawang Agung, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat.

Buah satu ini memang menjadi incaran bagi setiap pembeli. Dikarenakan cipta rasa yang renyah, gurih, harum dan manis akan membuat ketagihan ketika memakannya.

Mang Ulin salah satu pemilik kebun durian mengatakan, bahwasanya setiap harinya bisa memanen raja dari buah ini mencapai 50 buah.

BACA JUGA:Dampak Buruk Terlalu Banyak Mengkonsumsi Durian! Meski Lezat, Apa Benar Ada Efek Samping untuk Kesehatan?

"Walaupun masih tergolong sedikit, tapi buah durian asal Lawang Agung ini paling ditunggu. Terlebih lagi rasanya sudah tidak bisa diragukan lagi," jelasnya, Kamis 15 Februari 2024.

Buah tersebut, sambung dia, dikirim mulai dari Kota Palembang, Jakarta, Bandung bahkan hingga ke Jawa Timur. Hal ini, memang sudah menjadi langganan disana.

"Pastinya tidak akan mengecewakan pembeli. Di desa ini saja, puluhan pemilik kebun setiap hari kendaraan baik L-300 sampai truk keluar masuk membawanya," tandas dirinya.

Senada, Yasmin pemilik kebun durian lainnya, harga yang ditawarkan pun bervariasi dilihat dari kecil atau besarnya buah yang dijual.

BACA JUGA:Meski Terbukti Nikmat, Waspadai Batasan Konsumsi dan Efek Samping Makan Durian Terlalu Banyak!

"Kalau yang kecil-kecil bisa dirangkap hingga 3-4 buah dengan harga Rp 8.000, untuk yang besar bisa mencapai Rp 10.000 sampai Rp 12.000 perbuahnya," jelas dia.

Setiap harinya, masih ucapnya, mampu menghasilkan 100 buah dalam semalam. Secara keseluruhan dari cakupan semua pemilik kebun kurang lebih puluhan ribu.

"Bahkan, kendaraan yang membawanya rela bermalam-malam menginap untuk mengangkut, soal rasanya bisa diadu dengan daerah lain," jelasnya.

Sementara itu, Camat Mulak Ulu, Marles Yuniardi SKom MM menuturkan, untuk kawasan ruang lingkup yang ada, memang mayoritas penduduk disini bermatapencaharian sebagai petani dan pekebun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan