Dalam Alquran disebutkan: “Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar).” (QS. Al Furqan: 32).
5. Memperkuat Pesan Alquran
Pesan yang diperkuat selama bertahun-tahun melalui pengingat yang terus-menerus, kemungkinan besar akan memiliki dampak yang jauh lebih besar dibandingkan pesan serupa yang hanya disampaikan satu kali saja.
BACA JUGA:Ketua Umum TP PKK Boyong Rombongan ke Bayt Alquran Al-Akbar Palembang, Ternyata Ini Motifnya!
Itu sebabnya, turunnya Alquran dalam porsi tertentu menghidupkan kembali keimanan umat Islam awal yang menghadapi tekanan besar dari masyarakat untuk kembali ke jalan musyrik.
Perintah yang diulang-ulang dalam Alquran untuk tidak mempersekutukan Allah memungkinkan umat Islam untuk lebih kuat menegakkan Tauhid.
Orang-orang beriman juga diingatkan oleh Allah, melalui wahyu-wahyu yang berturut-turut, untuk merenungkan alam semesta dan banyaknya tanda-tanda-Nya di dalamnya, guna mencapai keimanan yang lebih dalam.
6. Memudahkan Belajar Alquran
Turunnya Alquran secara bertahap memungkinkan Nabi Muhammad Saw dan para pengikutnya lebih mudah menyampaikannya kepada orang lain.
Selain itu, beberapa umat Islam awal mampu menghafal seluruh Alquran yang terbukti sangat membantu pada saat kompilasi resminya dalam bentuk kitab utuh setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw.
Jika seluruh Alquran diwahyukan sekaligus, orang-orang mungkin akan kesulitan memahami bahkan ajaran dasarnya.
Dalam Alquran disebutkan: “Dan Alquran (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap.” (QS. Al-Isra: 106).
7. Bukti Alquran adalah Wahyu Allah
Salah satu bukti asal muasal Alquran adalah meskipun diturunkan dalam kurun waktu 23 tahun, namun tidak ada inkonsistensi di dalamnya.