Kalau yang sebelumnya dari sahabat Salman Al Farizi.
Ini hadits serupa bunyinya:
أَوَّلُهُ شهر رمضان رَحْمَةٌ، وَوَسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِّنَ النَّارِ
“Permulaan bulan Ramadan adalah rahmat (kasih sayang Allah) pertengahan nya adalah maghfirah (ampunan Allah) dan akhir Ramadan adalah pembebasan dari api neraka.”
Hadits ini dihukumi oleh para ulama Dhaifun Jiddan (lemah sekali) bahkan mungkar.
Dan dijelaskan secara terperinci oleh Imam Al-Albaniy di dalam kitabnya Silsilatul Hadits Dhaifun Maudhu’ah.
Hadits ketiga, yang bunyinya: صُوْمُوْا تَصِحُّوْا
“Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.”
Tidak sak lagi makna hadits ini benar.
Tapi hadits dengan lafadz ini dihukumi oleh para ulama hadits adalah hadits dhaif.
Didhaifkan oleh Imam Al Hiraki di dalam Takhrijul Ihya dan Imam Al Albaniy di dalam Silsilah Ad-Dhaifah.
Kemudian hadits keempat, bunyinya sebagai berikut:
مَنْ أَفطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ وَلاَ مَرَضٍ لَمْ يَقْضِهِ صَوْمُ الدَّهْرِ وَإِنْ صَامَهُ
“Barangsiapa yang berbuka puasa satu hari pada bulan Ramadan tanpa ada sebab dan tidak pula karena sakit maka puasa satu tahun pun tidak akan dapat mencukupinya walaupun ia berpuasa pada satu tahun penuh.”
Hadits ini dhaif dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud, Imam At-Tirmidzi, Imam An-Nassa’i dan yang lainnya dan dijelaskan oleh Imam Al-Albaniy bahwa hadits ini dhaif di dalam kitab nya Tamamul Minah Fi At Ta’liq Ala Fiqh As Sunnah.
Dan memang Imam Al-Bukhari telah mengisyaratkan dalam shahihnya sebelum hadits ke-1935 dengan perkataannya yudzkar.