Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari secara mu’allaq dan dengan perkataan يذكر
(telah disebutkan).
Dan shighat seperti ini dalam musthalah hadits disebut tamrid yaitu konteks yang sifatnya untuk melemahkan suatu riwayat.
Dan dilemahkan oleh Imam Khuzaimah, Imam Al-Mundziri dan Imam Al-Baghawi, Imam Al-Qurthubi, Imam Adz Dzahabi dan yang lainnya.
Dan hadits ini mengandung tiga kelemahan (tiga penyakit) yaitu :
① Al Idhthirah, kegoncangan pada sanad.
② Al Jahalah, ketidak jelaskan pada salah satu periwayatnya.
③ Al Inqitha, terputusnya sabda hadits ini.
Inilah sebagian hadits yang banyak tersebar di bulan Ramadan.
Dikatakan, “Seandainya hamba-hambaku tahu keutamaan bulan Ramadan pasti mereka akan berangan-angan semua bulan dalam setahun adalah Ramadan,” ini kan tidak benar, capek orang setiap hari berpuasa selama setahun dan ini menyelisihi hikmah.
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyari’atkan shaum dalam setahun hanya satu bulan saja.
Juga hadits, “Ramadan itu awalnya adalah rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalah merupakan pembebasan dari api neraka,” tidak sak lagi semua ada di dalam bulan Ramadan tetapi menyatakan awalnya ini, tengahnya ini dan akhirnya ini, ini tidak benar dari Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam.
Juga hadits, “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat, “makna hadits ini benar tetapi bukan dari Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam.
Hadits yang terakhir, “Barangsiapa yang berbuka puasa satu hari pada bulan Ramadan tanpa ada sebab dan tidak pula karena sakit maka puasa satu tahun pun tidak akan dapat mencukupinya walaupun ia berpuasa pada satu tahun penuh,”. ini juga hadits dhaif.
Wallahu a’lam bishawab.