PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) secara resmi mengumumkan sekaligus memberikan Sertifikat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Periode 2022-2023 dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup kepada 154 dari 203 perusahaan.
Ke-203 perusahaan yang telah dievaluasi itu antara lain bergerak di sektor pertambangan (batu bara dan migas), industri agro (perkebunan sawit dan karet), energi (pembangkit), dan manufaktur (pupuk, kayu lapis, semen, keramik, makanan, dan minuman.
Dilihat dari tahun peserta sebelumnya peserta meningkat sebesar 48% atau bertambah 65 perusahaan peserta baru.
Sebagai hasil penilaian, 154 perusahaan mendapatkan penghargaan masing-masing terdiri dari 8 peringkat emas, 14 peringkat hijau, 132 peringkat biru.
BACA JUGA:Hoax! Dituding Lamban Tangani Truk Batubara Tergelincir, Ini Klarifikasi Pengelola SDJ
Nah, di antara 132 perusahaan yang meraih Penghargaan PROPER 2022-2023 peringkat biru itu ada PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), anak perusahaan PT Titan Infra Energy Group yang bergerak di bidang jasa pelabuhan muat batu bara.
Melansir medium.com, disebutkan bahwa SDJ mulai beroperasi pada tahun 2017, sebagai pelabuhan muat batu bara seluas 62 hektar di Muara Lematang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
Dengan fokus pada penyaluran energi batu bara nasional, inilah beberapa fasilitas kunci yang dimiliki oleh Pelabuhan Khusus SDJ.
Pelabuhan milik SDJ memiliki kapasitas muat mencapai 10 juta ton per tahun, dan menjadi salah satu pelabuhan batu bara terbesar di Sumsel.
BACA JUGA:Punya Peran Penting! Ini 4 Syarat Sertifikasi Pengawas Operasional Pertama PT Titan Infra Energy
Pelabuhan Khusus Batu bara Swarnadwipa memiliki luas 62 hektar, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern untuk mendukung proses bongkar muat batu bara, antara lain:
Pertama, Pelabuhan SDJ terhubung dengan jalan PT Servo Lintas Raya (SLR), dapat mengakomodasi penggunaan double trailer (2×75 ton) dan memiliki fasilitas pengolahan peremukan (crusher) batu bara dengan kapasitas 1.500 ton/jam, yang dilengkapi dengan 2 radial stacker untuk memisahkan produk hasil peremukan.
Kedua, Stockpile dengan kapasitas hingga 300.000 ton batu bara, ini dilengkapi reclaim belt feeder dengan kapasitas 4×2.500 ton/jam yang beroperasi di bawah tanah, dan reclaim feeder di atas permukaan tanah dengan kapasitas 3×2,500 ton/jam.