"Sudah ngisi solar itu, mobil sempat jalan. Tapi mendadak mati pas mau keluar SPBU," ungkapnya.
Tak hanya itu, Heri pun mengungkapkan bahwa ia sempat mengecek filter minyak truknya, kemudian menyedot minyak untuk dimasukkan ke botol, ternyata terbukti bahwa solar telah bercampur air.
"Bukan truk saya saja, banyak semalam yang mogok. Ada sekitar belasan mobil. Selain truk, ada juga mobil pribadi, dan ambulans. Tapi sebagian sudah jalan lagi," jelas Heri.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha, melalui Kasat Reskrim, AKP Hendrawan, pun turut melakukan pengecekan ke SPBU 24.316.51 Megang.
BACA JUGA:Selama Ramadhan dan Idul Fitri, Direksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman
"Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan sopir, kendaraan yang mogok itu melakukan pengisian saat hujan lebat Jumat malam," tukasnya.
Setidaknya, ada 14 kendaraan yang komplain mogok setelah mengisi BBM di SPBU tersebut.
Usai pengisian bio solar itu, ada mobil ambulans Puskesmas BTS Ulu mobilnya mogok sekitar 500 meter setelah keluar dari SPBU.
Selain itu, ada pula truk lainnya yang mati mesin di pintu keluar SPBU, dan sekitar 50 meter dari SPBU.
BACA JUGA:Selama Ramadhan dan Idul Fitri, Direksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman
"Dari 14 kendaraan itu, delapan dump truk dan satu bus sudah diperbaiki. enam lagi masih perbaikan, semua ditanggung pihak SPBU," papar Hendrawan.
Selain itu, Hendrawan pun mengungkapkan, dari keterangan Manager SPBU Megang, Fedri Wijaya, ia mendapat kabar tersebut dari stafnya, sekitar pukul 00.30 WIB.
"Ada komplain dari sopir yang mengisi bio solar, kendaraannya tiba-tiba mati mesin," katanya.
Sampel BBM bio solar yang telah tercampur air pun, masih akan diperiksa secara lebih lanjut dan detail di Laboratorium.
BACA JUGA:Staf ADM Keliru Isi Data Order, Pasokan BBM di SPBU Ini Tertunda
"Kami masih melakukan penyelidikan. Begitupun Pertamina, investigasi internal," pungkasnya.