Alasan ekonomi
Untuk alasan ekonomi sebetulnya pada masa sekarang, kehidupan masyarakat di Kota Pagaralam dan sekitarnya tidak seperti dahulu yakni sangat tergantung kepada musim kopi.
Dengan beragamnya profesi, pertanian kopi meskipun di pedesaan mungkin masih berpengaruh, tetapi di lingkungan perkotaan sudah agak memudar pengeruhnya.
Tetapi bagaimanapun musim kopi tetap menjadi pertimbangan.
BACA JUGA:Mencari Berkah dan Keutamaan Berpuasa Sunnah pada Bulan Syawal
Saat musim lebaran kadang-kadang musim kopi sedang berlangsung, tetapi sering kali juga tidak bersamaan.
Tetapi, masyarakat biasanya punya perhitungan tersendiri kenapa melaksanakan pernikahan pada bulan Syawal sebab mereka mempertimbangkan pengeluaran sekaligus dalam satu momen.
Konsentrasi mengumpulkan uangnya lebih terarah ketimbang bulan lain.
Jadi, istilahnya sekalian habis-habisan pada musim lebaran dan hajatan. Persiapan untuk itu biasanya memang sudah dipersiapkan beberapa bulan atau bahkan beberapatahun sebelumnya.
Alasan agama
BACA JUGA:Selain Puasa Sunnah, Syawal Ternyata Jadi Momentum untuk Menikah
Alasan lain yang juga sering menjadi pertimbangan adalah alasan agama.
Bulan Syawal bisa dimanfaatkan menambah ibadah lagi setelah melaksanakan puasa Ramadan lalu.
Ada anjuran untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah, tetapi ternyata bisa juga dijadikan momentum istimewa bagi pasangan yang ingin menapaki jalan suci dalam pernikahan.
Salah satu dari peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Syawal adalah pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Aisyah ra dan Sayyidah Ummu Salamah ra.
BACA JUGA:Ramadan Usai Masih Ada Puasa Syawal, Bagaimana Melaksanakannya?