MUSI RAWAS - Pasar Metau tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Musi Rawas, pasar yang baru diresmikan pada tahun 2022 lalu oleh Gubernur Sumatera Selatan saat itu yakni H Herman Deru pada tahu 2022 ternyata memiliki cerita legenda.
Nama Pasar Metau diambil dari salah satu keramat yang ada di Dusun Muara Beliti yakni Keramat Metau.
Menurut cerita yang beredar Si Pahit Lidah sempat singgah di Dusun Muara Beliti dan menikah dengan Tuan Gadis keturunan Raja Tuan Ratu Sinuhun di Negeri Mojomanis pada masa Kerajaan Mataram Jawa.
Dikisahkan Si Pahit Lidah suatu hari sangat ingin memakan buah Mojomanis dan pada saat itu istrinya Tuan Gadis mengatakan bahwa buah Mojomanis sudah tidak ada di rumah.
BACA JUGA:Ada Ayam Pramuka di Tradisi Hajatan Basemah?
BACA JUGA:Tertarik Temuan Prasasti Bukit Seguntang, Museum Negeri Sumsel Bikin Acara di Desa Ini
Si Pahit Lidah seakan tidak percaya dengan ucapan sang istri sehingga Si Pahit Lidah mencari buah Mojomanis di rumah tempat tinggalnya ketika istrinya Tuan Gadis pergi ke sungai.
Alhasil Si Pahit Lidah berhasil menemukan buah Mojomanis yang ternyata masih ada di rumah karena sudah dibohongi istrinya Si Pahit Lidah pun nampak kecewa.
Rasa kesal teramat sangat membuat Si Pahit Lidah mengeluarkan sumpah terhadap buah Mojomanis.
Dalam sumpah Si Pahit Lidah buah Mojomanis yang rasanya manis menjadi buah dengan rasa yang pahit.
BACA JUGA:Bangun Jalan Setapak 180 Meter Secara Swakelola Di Desa Jagabaya, Ini Sosok Yang Memberi Bantuan
BACA JUGA:Mengulik 3 Versi Asal Usul Nama Desa Burai Ogan Ilir, Nomor 2 Terbukti Dapat Dipercaya
Lantas Si Pahit Lidah memutuskan pergi meninggalkan rumah milik mertuanya Raja Ratu Sinuhun.
Akhirnya Si Pahit Lidah mengucapkan sumpahnya terhadap Buah Mojomanis yang akhirnya mengeluarkan rasa yang teramat pahit.
Lantas ketika Raja Ratu Sinuhun makan buah Mojomanis, ternyata terasa pahit Inilah yang menjadikan nama Mojomanis menjadi Majapahit.