MUBA, KORANPALPRES.COM – Komitmen warga Desa Kertayu, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dalam melestarikan dan menjaga kearifan lokal berupa berebut lemang patut diacungi jempol.
Hingga kini warga Desa Kertayu tetap memegang urat akar budaya dan kearifan lokal berebut lemang secara turun temurun dari nenek moyang mereka.
Komitmen tersebut pula yang menjadi daya tarik masyarakat luar dan wisatawan untuk berkunjung ke Desa Kertayu yang hanya berjarak 33,3 kilometeri dari Kota Sekayu, ibu kota Kabupaten Muba.
Seperti terlihat pada Rabu, 8 Mei 2024 di Desa Kertayu, Kecamatan Sungai Keruh.
BACA JUGA:Dilanda Banjir Bandang, Warga di Baturaja Terancam Kelaparan
BACA JUGA:Inilah 5 Merek Jam Tangan Jepang yang Patut Anda ketahui
Hiruk pikuk kegembiraan mendadak pecah saat ratusan warga Kecamatan Sungai Keruh berebut lemang bersama orang nomor satu di Kabupaten Muba, Pj Bupati Sandi Fahlepi.
Pj Bupati Sandi yang hari itu mengenakan peci hitam, kemeja safari putih dipadu sepan biru gelap tiba dengan dibonceng motor matic oleh seorang warga setempat.
Semua warga, anak-anak hingga orang dewasa, pria wanita, tua muda menyambut hangat kedatangan sosok pemimpin muda nan ramah itu.
Kelelahan warga Desa Kertayu yang telah sedari pagi disibukkan dengan bermacam persiapan sedekah rami tersebut sontak sirna dengan kehadiran Pj Bupati Sandi Fahlevi.
BACA JUGA:Tepati Janji Kampanye, Bupati Panca Serahkan 11 Ambulance ke Desa Pelosok di Ogan Ilir
BACA JUGA:Inilah 10 Merek Jam Tangan Jepang, Canggih dan Berkualitas , Harganya Terjangkau
Tidak jauh berbeda saat ingin menyambut hari raya keagamaan, sedekah rami juga dirayakan masyarakat Desa Kertayu dengan antusias yang luar biasa.
Hampir setiap rumah warga Desa Kertayu terlihat antusias membakar lemang.
Ibarat telah tersusun rangkaian acaranya secara formal, sudah menjadi kebiasaan di mana sebelum memasuki acara puncak berebut lemang, warga desa ataupun wisatawan yang datang terlebih dahulu berziarah ke Makam Keramat Puyang Burung Jauh di Desa Kertayu.