"Kita memperingati hari Pahlawan yang sangat bermakna bagi kehidupan kita berbangsa dan bernegara," ujar Brigjen Pol Zulkarnain saat membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia.
Dengan mengusung tema “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”. "Tema ini kita angkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata," ungkapnya.
Mengingat hal ini merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan berbagai mineral.
Inilah tantangan yang sesungguhnya, bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara.
BACA JUGA:Bukti TNI AD Ada di Masyarakat, Prajurit Kodim Palembang Bantu Warga Buat Taman Bunga
"Ancaman dan tantangan ini akan kita taklukkan berbekal semangat yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945 yang lalu," akunya.
Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. "Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan," tambah mantan Direktur Direskrimsus Polda Sumsel.
Saudara-saudara, sebangsa, setanah air Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.
Atau diri sendiri, para Pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa: kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah.
BACA JUGA:Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia, Koptan Di Lahat Diberikan Bantuan Ini
"Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal dan dada menggelora. Dengan hanya berbekal bambu runcing, para Pahlawan dalam Pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan Pemenang Perang Dunia dengan persenjataan terbaiknya," tambahnya.
Rakyat bergandeng tangan dengan para Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama berikut pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero Nusantara, semuanya melebur Merdeka atau mati.
Saudara-saudara, sebangsa, setanah air Bersyukur saat ini, semangat untuk berantas kebodohan dan perangi kemiskinan dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok Negeri.
Semangat yang berasal dari nilai perjuangan Pahlawan Bangsa di tahun 1945. "Semangat yang membawa kita menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Menyatukan kita dalam upaya mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur," bebernya.
Serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mewujudkan masa depan yang lebih baik.