PALEMBANG - Kekayaan sejarah dan kebhinekaan budaya bangsa Indonesia merupakan modal dasar yang kuat dalam pembangunan, termasuk di Sumatera Selatan (Sumsel).
Pemerintah saat ini telah menyadari bahwa khazanah sejarah dan budaya di Indonesia merupakan aset yang sangat berharga.
Oleh karena itu, pembangunan kebudayaan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia.
Demikian disampaikan budayawan Sumsel Vebri Al Lintani di hadapan 23 mahasiswa Modul Nusantara (Modnus) Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Sriwijaya (Unsri) yang dikoordinir Dr Dedi Irwanto di Roca Cofee & Resto Demang Lebar Daun, Senin (13/11/2023).
Hanya saja dalam realitanya, pembangunan kebudayaan yang banyak dilakukan oleh pemerintah, sering abai dalam melibatkan masyarakat, termasuk komunitas budaya,” singgung Vebri.
Padahal dalam kenyataannya sambung Vebri, budaya merupakan sesuatu yang diciptakan oleh masyarakat atau kelompok komunitas budaya tertentu.
Akibatnya, pembangunan kebudayaan yang mestinya menjadi kekuatan pembentuk nilai nilai, baik moral, etika dan estetika yang ujungnya berpengaruh pada pola sikap dan perilaku masyarakat pendukungnya.
“Justru acapkali tampil sebaliknya, kehilangan makna dari pendukung budaya tersebut,” singgungnya lagi.
BACA JUGA:AIESEC In Unsri Bahas Pemimpin Muda dalam Youth Today, Hadirkan Sosok Ini Buat Motivasi Mahasiswa
Menurut pria yang memiliki nama asli Febri Irwansyah mengingatkan pada kondisi tersebut perlu ada orang yang mau berjuang dalam kebudayaan.
Setiap orang imbuh Vebri, harus sadar bahwa kebudayaan dan berbagai pembangunan fisik adalah dua hal yang sesungguhnya erat terkait.
Keduanya saling terkait dan mempengaruhi, di mana laju pembangunan fisik dan perubahan kebudayaan mestinya membentuk perkembangan dan peradaban masyarakat maju kedepannya.
Sehingga kebudayaan merupakan matras dari peradaban dalam pembangunan fisik.
BACA JUGA:Peneliti dari 7 Negara Berkumpul di UIN Raden Fatah, Terhimpun Dalam ISSHMIC 2023, Bahas Apa?