CATAT! Ini Jadwal dan Keutamaan Puasa Tasu’a dan Asyura di Bulan Muharram

Minggu 14 Jul 2024 - 19:20 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Abu Musa mengatakan, orang-orang Yahudi mengagungkan hari Asyura dan menjadikannya sebagai hari raya. 

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Kalian cukup hanya berpuasa”.

Dalam riwayat Muslim disebutkan dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwa Ahlu Khaibar melaksanakan puasa Asyura.

Ahlu Khaibar juga menjadikannya sebagai hari raya karena mereka adalah orang-orang Yahudi.

Sehingga kaum wanita mereka mengenakan perhiasan-perhiasan dan lain sebagainya.

Dan Rasulullah mencukupkan kaum muslimin dengan hanya berpuasa saja.

Dari hadits ini menegaskan bahwa kaum muslimin diperintahkan oleh Rasulullah hanya berpuasa Asyura.

Dan Rasulullah melarang kita untuk menjadikannya sebagai hari raya sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi.

Tentunya sikap ini adalah bentuk penyelisihan kaum muslimin terhadap agama Yahudi yang berpuasa Asyura disertai dengan hari raya.

Adapun adanya 2 kesesatan di hari Asyura di mana orang-orang Yahudi menjadikan hari Asyura sebagai hari raya. 

Mereka menunjukkan kebahagiaan dengan beragam kegiatan makan-makan dan lain sebagainya.

Sementara kelompok yang kedua adalah kelompok sekte Syiah yang menjadikan hari Asyura adalah hari dirundung dengan kesedihan.

Mereka melakukan Niyahah karena terbunuhnya Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ta’ala ‘anhuma.

Tentunya pelaksanaan dari syiar orang-orang Syiah ini seperti menampar pipi, merobek pakaian dan lain sebagainya adalah tidak jauh dari syiar orang Jahiliyyah di masa dahulu.

 

Tags :
Kategori :

Terkait