Kemudian Pak SBY membuat Partai yang berlambang Bintang Mercy, yakni Partai Demokrat, dari sanalah bermula Pak SBY dicalonkan sebagai Calon Presiden Republik Indonesia.
Kemunculan Partai Demokrat yang ditopang sebagian Tokoh-tokoh yang memang berada diluar Pemerintahan.
Sehingga semakin gegap gempita mendapat sambutan hangat masyarakat, karena masyarakat seolah-olah mendapat amunisi baru untuk memperjuangkan keadaan.
Masyarakat yang merasa kurang puas semakin tersulut untuk berjuang bersama dalam memperjuangkan Demokrasi dan Keadilan.
BACA JUGA:Dengan Dokumen Grondkaart, PT KAI Memenangkan Perkara di Pengadilan
Memang saat itu ada seperti kegamangan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Tuntutan Raformasi masih segar dalam ingatan masyarakat luas, belum terpenuhi, yaitu tuntutan Pemerintahan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Karena Pemerintahan sebelumnya penuh dengan nuansa KKN yang masih sangat tercium aroma yang kurang sedap.
Sehingga dalam Pemilu tahun 2004, bukan saja Pak SBY terpilih sebagai Presiden.
BACA JUGA:Festival Teater Pelajar Kudus Kembali Hadir, Usung Tema Membaca Optimisme Realitas Sosial Hari Ini
Akan tetapi Partai Demokrat memenangkan perolehan suara di Parlemen.
Pak SBY dua kali mengungguli lawan-lawan politiknya. Sehingga lawan politiknya harus mengakui dan menerima kakalahan dengan Legowo dipanggung politik.
Penomena kedua adalah kemunculan Bapak JOKO WIDODO (Pak Jokowi).
Pak Jokowi muncul juga cukup mengagetkan masyarakat, karena nama beliau sebelumnya belum beredar ditataran kanca Perpolitikan Nasional.
BACA JUGA:Penerapan PHBS Bisa Menjauhkan Kamu Dari Bibit Penyakit Ini, Terutama Bagi Lansia
Beliau belatar belakang seorang Pengusaha, kemudian menjadi Wali Kota Solo, seterusnya meloncat menjadi Gubernur DKI Jakarta.