BANYUASIN, KORANPALPRES.COM - PLN memberikan pelatihan pengelolaan manajemen wisata kepada warga Desa Sungsang IV melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Keiatan yang berlangsung di kantor Kepala Desa Sungsang IV, pelatihan yang terlaksana pada tanggal 6 Juli 2024 ini diikuti oleh sebanyak 25 peserta yang berasal dari Desa Sungsang I, II, III dan Desa Sungsang IV.
Seluruh peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ini merupakan muda-mudi yang terlibat aktif dalam kegiatan pengembangan Desa Wisata Sungsang dan tergabung ke dalam kelompok sadar wisata (pokdarwis).
Dan Bujang Gadis Sungsang yang telah mengikuti pelatihan Public Speaking dan telah tersertifikasi BNSP yang diadakan oleh PLN pada awal Juni tahun 2024 lalu.
BACA JUGA:6 Pewangi Pakaian Paling Tahan Lama, Baju Bebas Bau Apek Wangi Harum Sepanjang Hari
BACA JUGA:Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat, Polres OKU Timur Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Musi 2024
Kepala Desa Sungsang IV, Romi Adi Candra yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Bapak Arpan menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kehadiran dan kepedulian PLN UIP Sumbagsel dalam mendampingi Desa Wisata Sungsang IV untuk berkembang menjadi Desa Berdaya sejak tahun 2023 lalu.
"Selaku Pemerintah Desa, kami sangat mendukung implementasi program TJSL PLN karena kegiatan seperti inilah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Sungsang IV khususnya para penggerak wisata," tuturnya.
Ritno Kurniawan selaku narasumber pada kegiatan pelatihan pengelolaan manajemen wisata ini, menjelaskan bahwa dalam pelatihan ini dirinya akan berbagi kiat-kiat sukses dalam pengelolaan manajemen wisata, serta cara tepat untuk menarik minat wisatawan hadir ke Desa Sungsang sehingga kedepan dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat luas.
Ritno menjelaskan bahwa dalam pengelolaan manajemen wisata tidaklah mudah. Hal utama yang harus diperhatikan adalah bagaimana masyarakat dan pelaku usaha di Desa Sungsang IV memiliki kesadaran.
BACA JUGA:Ini 10 Anggota Keluarga Superman Terbaik
BACA JUGA:Mengapa Angka 13 Disebut Angka Sial? Ternyata Ini Asal Muasalnya
Bahwa hidup berdampingan dengan alam bukan hanya tentang bagaimana mengeksploitasi alam tetapi lebih kepada upaya kita untuk dapat memanfaatkan kekayaan alam secara bijaksana.
Ritno menyampaikan rangkaian pengembangan wisata ini dimulai dari bagaimana para pelaku usaha mendesain permasalahan yang ditemukan saat ini kemudian mencari solusinya untuk mengembangkan wisata dengan pendekatan kearifan lokal.
Kemudian mendesain paket wisata dari transportasi, penginapan hingga penentuan tarif kepada setiap wisatawan sehingga hal inilah yang menjadi solusi dan daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Desa Sungsang ini,’’ terang Ritno.