KORANPALPRES.COM - Pada awalnya dipandang dengan skeptis dan dikelilingi oleh kritik tajam, proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatra kini mengalami transformasi yang mengagumkan.
Dari Lampung hingga Aceh, jaringan jalan tol ini tidak hanya menghubungkan kota-kota dan provinsi-provinsi di pulau Sumatra, tetapi juga menjadi tulang punggung baru dalam infrastruktur transportasi nasional.
Proyek ini, yang diinisiasi oleh Pemerintahan Joko Widodo sebagai bagian dari visi untuk meningkatkan konektivitas antar-wilayah di luar Jawa, awalnya mendapat banyak kritik karena dianggap terlalu ambisius dan tidak realistis.
Namun, berkat komitmen dan kerja keras pemerintah, serta dukungan dari berbagai pihak terkait, jalan tol trans Sumatra ini kini menjadi bukti nyata dari kemajuan infrastruktur Indonesia.
Jalan tol Trans Sumatra, dengan panjang total 2.818 km dan terdiri dari 24 ruas yang berbeda, telah mengalami perkembangan signifikan.
Sebanyak 954,8 km jalan tol sudah rampung dan dapat digunakan masyarakat, sementara sisa ruas jalan terus dalam tahap pembangunan aktif.
Menariknya, keberhasilan proyek ini tidak hanya terlihat dari aspek teknis konstruksi, tetapi juga dalam dampak sosial dan ekonomi yang signifikan.
Masyarakat Sumatra kini menikmati peningkatan mobilitas yang mempercepat distribusi barang dan memudahkan perjalanan antar-kota.
BACA JUGA:Jambi Segera Miliki Jalan Tol Super Megah Pertamanya, Jarak ke Palembang Hanya 3,5 Jam Saja!
BACA JUGA:Serap Dana 2,7 Triliun, Pembangunan Jalan Tol Jambi Bakal Hubungkan Sumsel Secara Utuh Tahun Depan
Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi logistik, tetapi juga memperluas akses terhadap pasar dan peluang investasi di daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi.
Tidak kalah dengan jalan tol Trans Jawa, proyek ini telah mencatat keberhasilan dalam menyaingi rute utama infrastruktur di Jawa.
Dengan perjalanan yang lebih singkat dan fasilitas yang memadai, jalan tol Trans Sumatra kini menjadi pilihan utama untuk perjalanan bisnis dan pariwisata di Pulau Sumatra.