PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Sebagai kota yang hetrogen, Palembang memiliki dasar-dasar budaya yang berakar dari pengaruh Jawa dan Melayu.
Begitupun berdasar fakta sejarah, Kesultanan Palembang Darussalam yang berpusat di Palembang juga memiliki corak budaya Jawa dan Melayu.
Hal ini diakui Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo Raden Muhammad Fauwaz Diradja SH Mkn.
Pernyataan disampaikan saat SMB IV menghadiri Pelantikan dan Pengukuhan Perhimpunan Seni Budaya Jaran Kepang (Perjakep) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Tahun 2024-2029.
BACA JUGA:Berbajaj Berbudaya! 1 Dekade Scooter Bajaj Indonesia, Pesan SMB IV Menyala Abiss
BACA JUGA:Peringati HUT Ke-1341 Kota Palembang, Harapan SMB IV Fauwaz Diradja 2 Bidang ini Semakin Jaya!
Seremoni pelantikan berlangsung khidmat di lapangan Komplek Sukarami Indah, Jalan Perindustrian I, Kebun Bunga, Sukarami, Palembang, Ahad 28 Juli 2024.
SMB IV sendiri hadir di acara itu sebagai salah satu anggota Pembina Perjakep Provinsi Sumsel.
Hadir Ketua Pembina Perjakep Sumsel RA Anita Noeringhati dan suami, Sigit Wibowo.
Ketua Perjakep Sumsel Mujari Senen dan pengurus yang dilantik.
BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Telusuri Jejak Marga, SMB IV Dorong Pembuatan Perda, ini Pendapat 4 Akademisi
Beberapa pembakti Kesultanan Palembang Darussalam yakni Dato’ Pangeran Suryo Febri Irwansyah dan Pangeran Yudo Heri Mastari.
Lalu para undangan, Ketua Paguyuban-Paguyuban dan anggota, serta forkopimda setempat.
Ketua Umum Gabungan Brigade Advokat dan Jawara (Bung Baja) Adv Iskandar Sabeni dan jajaran.