BACA JUGA:7 Jenis Perkutut Katuranggan Pembawa Rezeki Berlimpah, Yuk Pelihara di Rumah!
Sumsel saat ini berada di peringkat ke-19 terendah secara nasional.
Meskipun kondisi di Sumsel terjadi deflasi berturut-turut selama 2 bulan, namun hal tersebut tetap harus diwaspadai.
Pasalnya sejumlah analisis menyatakan bahwa deflasi 2 bulan berturut-turut adalah sinyal jika daya beli masyarakat tengah turun.
Perlu kebijakan dan program yang menjaga agar tingkat daya beli masyarakat tetap terjaga.
BACA JUGA:Bikin Negara Rugi! 2 Pegawai BRI ini Selewengkan Dana KUR Dalam Jumlah Fantastis, Buat Apa?
BACA JUGA:Belum Banyak Tau, 5 Aplikasi Ini Ternyata Penghasil Saldo Dana Gratis, Nomor 1 Pasti Ada di HP
Antara lain dengan mempercepat realisasi penyerapan anggaran APBD terutama kegiatan fisik.
Lantaran hal itu akan meningkatkan transaksi ekonomi di daerah tersebut yang akan mendongkrak daya beli masyarakat.
Namun kita juga harus mewaspadai kondisi tingkat curah hujan yang cenderung turun pada saat ini.
Terlebih beberapa daerah dikhawatirkan terjadi kekeringan.
BACA JUGA:Pembangunan Pabrik Minyak Merah di Musi Banyuasin: Sawit dari Petani Dapat Nilai Tambah
BACA JUGA:Komitmen Turunkan Anga Inflasi, Pj Walikota Palembang Gelar Pasar Murah di Setiap Kecamatan
Kendati berdasarkan informasi dari BMKG Provinsi Sumsel pada Agustus 2024 ini tingkat kekeringan di sebagian besar wilayah Sumsel diperkirakan berada pada kondisi normal.
Lalu sebagian kecil Palembang dan Lahat diprediksi berada pada kondisi agak basah.
Elen juga meminta para kepala daerah memperhatikan kecenderungan kenaikan harga beras dan minyak goreng pada akhir bulan ini.