Berikutnya, upaya pengembangan koleksi Prasasti Siddhayatra Museum Sriwijaya dilakukan melalui kegiatan pengelolaan koleksi.
Meliputi kegiatan registrasi koleksi, inventarisasi koleksi, katalogisasi koleksi dan pengkajian koleksi.
Sedangkan pemanfaatan koleksi Prasasti Siddhayatra Museum Sriwijaya dalam konsep pelestarian budaya dapat dilakukan melalui kegiatan publikasi.
BACA JUGA:Warisan Budaya Tak Terbantahkan! Candi Lesung Batu Muratara Jadi Saksi Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Publikasi antara lain melalui media massa, periklanan, komunikasi dua arah (tatap muka), pameran dan lomba.
“Pelestarian yang dilakukan diharapkan tidak hanya terhadap prasasti temuan tapi juga lokasi penemuannya,” beber Trisseda.
Trisseda kemudian mendatangkan regulasi tentang Museum yakni Peraturan Pemerintah (PP) nomor 66 Tahun 2015.
“Di sini menyebutkan bahwa berdasarkan fungsi museum, pelestarian koleksi museum menjadi tugas dan tanggung jawab pengelola museum,” tandasnya.
BACA JUGA:Gawat Game Judi Online di HP Sasar Anak-anak
BACA JUGA:7 Ikan Ini Mempunyai Kandungan Omega 3
Akademisi Unsri, Hudaidah mengangkat topik “Tradisi Menulis di Atas Batu, Kearifan Lokal Masyarakat Sriwijaya”.
Menurut Hudaidah, masyarakat Sriwijaya telah memastikan bahwa informasi penting dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak oleh waktu.
Penggunaan bahasa Melayu Kuno dan aksara Pallawa oleh masyarakat Sriwijaya menunjukkan kemampuan adaptasi budaya.
“Tradisi menulis di atas batu ini perlambang kekuatan simbolik yang kuat sebagai manifestasi kekuasaan dan legitimasi penguasa,” cetusnya.
BACA JUGA:Siapkan Diri! Penerimaan CPNS 2024 di Pemkab Ogan Ilir di Buka, Yuks Cek Disini