Banyak individu yang ingin berbagi informasi penting, tetapi khawatir akan akibat yang mungkin mereka hadapi.
BACA JUGA:Kian Marak! Mahasiswa Universitas Andalas Beri Solusi Jitu Atasi Perilaku Seksual Menyimpang
Dalam situasi di mana pengungkapan informasi dapat berujung pada tindakan balasan, perlindungan terhadap hak tolak menjadi sangat penting.
Dengan adanya jaminan bahwa identitas mereka akan tetap dirahasiakan, lebih banyak orang akan merasa nyaman untuk berbicara dan memberikan informasi yang krusial kepada wartawan.
Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan serta korporasi.
Selanjutnya, dalam konteks Indonesia, di mana sejarah kebebasan pers telah mengalami pasang surut, perlindungan terhadap hak tolak wartawan menjadi semakin mendesak.
Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan banyak kasus intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan yang melaporkan berita yang tidak sejalan dengan kepentingan politik tertentu.
Ini menunjukkan betapa rentannya posisi wartawan dalam menghadapi tekanan politik.
Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk memastikan bahwa hak tolak ini diakui dan dilindungi secara hukum.
Regulasi yang jelas dan tegas harus diterapkan untuk melindungi wartawan dari tindakan represif, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan aman dan bebas dari ancaman.
BACA JUGA:UIN Raden Fatah Raih Penghargaan Maturity Rating BLU pada Treasury Sumsel Award 2024
BACA JUGA:16 Universitas Partisipasi di Seminar Nasional Fisip Unsri, Ini Daftarnya
Namun, tantangan tidak hanya datang dari pemerintah atau kelompok kepentingan.