KORANPALPRES.COM - Dalam setiap pernikahan adat di Lubuklinggau, Sumatra Selatan, terdapat sebuah pertunjukan yang tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarat makna dan simbolisme.
Tari Ngantat Dendan misalnya, sebuah tarian tradisional khas daerah Lubuklinggau ini, berfungsi sebagai pengantar pengantin pria menuju pelaminan.
Dengan gerakan yang anggun dan melodi yang ceria, Ngantat Dendan menjadi simbol kebahagiaan dan harapan bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan.
Sejarah dan Asal Usul
Tari Ngantat Dendan memiliki akar yang dalam dalam budaya masyarakat Lubuklinggau.
BACA JUGA:Kaya Akan Budaya, Pagaralam Layak Menjadi Kawasan Cagar Budaya
BACA JUGA:Mengenal 11 Suku di Sumatera Selatan, Keberagaman Budaya yang Unik!
Diciptakan sebagai representasi dari iring-iringan pengantin pria, tari ini melambangkan dukungan dan doa dari keluarga serta masyarakat untuk keberhasilan pernikahan.
Ngantat Dendan bukan sekadar sebuah pertunjukan seni, tetapi juga sebuah tradisi yang menghubungkan generasi dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya lokal.
Pesona Gerakan dan Busana
Saat pertunjukan dimulai, penari yang seluruhnya perempuan memasuki panggung dengan langkah penuh percaya diri.
Mereka mengenakan baju kurung berwarna cerah, dengan kain songket bermotif indah yang menghiasi bagian bawah busana.
BACA JUGA:Mengenal 6 Pakaian Adat Pernikahan di Sumatera Selatan, Simbol Identitas dan Warisan Budaya