Selain itu, mereka memperkenalkan teknologi dan sistem administrasi baru yang berbeda dengan cara pengelolaan tradisional setempat.
F. Eksploitasi Sumber Daya dan Pertanian
Selain lada, EIC juga melirik sumber daya alam lain di Bengkulu.
BACA JUGA:Miliki Panjang 329 Km, Tol Palembang-Bengkulu Suguhkan Pemandangan Pegunungan Indah Bak di Eropa
BACA JUGA:PLN Perkuat Sinergi dengan Kantor BPN untuk Sertifikasi Lahan Milik PLN di Wilayah Bengkulu
Mereka mencoba mengembangkan lahan pertanian dan eksploitasi sumber daya buat menambah keuntungan perdagangan mereka di wilayah itu.
G. Perjanjian London 1824
Sebagai gantinya, Inggris dapat kontrol penuh atas Malaka.
Jadi, setelah lebih dari seratus tahun ada di Bengkulu, eksistensi EIC berakhir setelah kesepakatan ini.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Libur Sekolah di Bengkulu, Maunya Berkunjung ke Mana?
Eksistensi EIC di Bengkulu nunjukkin gimana Inggris coba memanfaatkan wilayah ini sebagai pusat perdagangan dan pertahanan, meskipun ada banyak tantangan kayak alam yang sulit, politik lokal yang rumit, dan persaingan dengan Belanda.
DAMPAK BAGI MASYARAKAT BENGKULU DARI EIC INGGRIS
Kedatangan EIC membikin ekonomi masyarakat Bengkulu berubah besar.
Inggris mengenalkan sistem perdagangan baru, terutama dalam perdagangan lada, yang bikin masyarakat lokal lebih terlibat dalam ekonomi global.
BACA JUGA:Dorong Perekonomian Masyarakat, Prajurit Kodim Bengkulu Utara Berikan Pelatihan Luar Biasa