“Dengan kembali mengingat kejayaan para leluhur di masa lalu, kita akan termotivasi untuk mampu meraih kejayaan di masa depan,” tukasnya.
Sementara itu, dalam laporannya, Plt Kepala Disbudpar Sumsel Pandji Tjahjanto merinci beberapa hal terkait pelaksanaan pameran temporer tersebut.
Pertama disampaikannya bahwa pameran ini merupakan gagasan Kepala Museum Negeri Sumsel dan para Narasumber atau Tim Penulis untuk mempublikasikan hasil pengkajian koleksi yang telah dilaksanakan sejak 2019 hingga 2023.
BACA JUGA:Lestarikan Tanjak Palembang Sampai Kiamat, Museum Negeri Sumsel Undang Mahasiswa 4 Kampus
“Untuk pengkajian koleksi tahun 2024 ini masih dalam proses penyuntingan dan akan segera diterbitkan menjelang penghujung tahun,” imbuhnya.
Kedua, melalui tema “Citra Budaya dari Lintasan Zaman”, pameran ini menampilkan beberapa gambaran kebudayaan Sumsel, mulai dari masa Prasejarah sampai dengan masa Kemerdekaan.
Terutama melalui koleksi-koleksi yang selama ini disimpan di dalam Gudang Koleksi (Storage) dan belum sempat dipamerkan di Gedung atau Ruang Pameran Museum Negeri Sumsel.
Ketiga, tidak kurang 178 koleksi yang dipamerkan oleh pengelola Museum Negeri Sumsel.
BACA JUGA:Nyalakan Spirit Seni Budaya Gen Z, Museum Negeri Sumsel Kembali Gelar Lomba Tari Kreasi Tradisional
Koleksi-koleksi tersebut menjadi bagian dari Dinamika Mata Uang di Sumsel, Peralatan Memasak dan Hidangan Tradisional Sumsel.
Teknologi Tradisional Pengolahan Hasil Bumi Sumsel, Senjata Tradisional Sumsel, Pengobatan Tradisional Sumsel, Batik Palembang, Pakaian Adat Pengantin Palembang, serta Motif Batik Museum Negeri Sumsel.
Keempat, kegiatan ini juga diikuti oleh Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan, para Perajin, dan UMKM.
Ini merupakan upaya lanjutan dalam rangka pembinaan terhadap Perajin dan UMKM untuk bekerjasama dengan museum, melindungi, mengembangkan, memanfaatkan benda-benda bercorak kebudayaan, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.