Tekonologi itu akan membawa peningkatan dalam produktivitas dan perawatan kesehatan. “Ini mengingatkan kita kepada revolusi industri,” kata dia.
Dia khawatir, alih-alih mengungguli manusia dalam kekuatan fisik, AI akan mengungguli manusia dalam kemampuan intelektual.
“Hal tersebut akan menjadi luar biasa dalam banyak hal,” kata Hinton.
Hadiah bagi peraih fisika tersebut berupa hadiah uang tunai sebesar 11 juta kronor Swedia (sekitar Rp15 miliar). Hadiah tersebut adalah warisan yang ditinggalkan pencipta penghargaan tersebut, penemu Swedia Alfred Nobel.
BACA JUGA:KEREN! Pemkot Palembang Raih Penghargaan SAKIP Awards 2024, Satu-Satunya di Sumsel
Penghargaan tersebut telah diberikan sebanyak 117 kali. Para pemenang nanti akan diundang untuk menerima penghargaan mereka pada upacara pada 10 Desember. Itu merupakan hari peringatan kematian Nobel.
Tahun lalu ada tiga ilmuwan memenangkan Nobel fisika karena memberikan pandangan sekilas pertama dalam sepersekian detik ke dalam dunia elektron berputar supercepat.
Itu adalah sebuah bidang yang suatu hari dapat mengarah pada penemuan elektronika yang lebih baik atau diagnosis penyakit.
Tahun 2023 penghargaan diberikan kepada fisikawan Prancis-Swedia Anne L'Huillier, ilmuwan Prancis Pierre Agostini, dan Ferenc Krausz kelahiran Hungaria atas karya mereka.
BACA JUGA:LUAR BIASA! Kajati Sumsel Terima Penghargaan Dari MenPAN-RB, Dalam Hal Apa?
Karya tersebut mengandung bagian kecil setiap atom yang bergerak mengelilingi pusat dan merupakan dasar bagi hampir segala hal: kimia, fisika, tubuh kita, dan gadget kita.
Hadiah Nobel dalam bidang fisika ini diberikan sehari setelah dua ilmuwan Amerika memenangkan hadiah kedokteran atas penemuan mereka terhadap microRNA.
Dua orang warga AS pemenang hadiah Nobel bidang kedokteran itu adalah ilmuwan Victor Ambros dan Gary Ruvkun.
Majelis Nobel menyebut keduanya menemukan kelas baru molekul RNA kecil, yang memainkan peran penting dalam regulasi gen.
BACA JUGA:Prestasi Gemilang! PTBA Raih 5 Penghargaan di Ajang Good Mining Practice
"Penemuan inovatif mereka mengungkap prinsip baru regulasi gen yang ternyata penting bagi organisme multiseluler, termasuk manusia," kata majelis tersebut.