Musik, jika dipilih dan diterapkan dengan tepat, dapat membantu hewan ternak mengurangi stres yang disebabkan oleh lingkungan sekitar yang tidak ideal.
Pengaruh Musik pada Hewan
BACA JUGA:Media Sosial Sebagai Media Marketing Musik
BACA JUGA:Konser Musik POP Luar Negeri Memberi Dampak Positif Terhadap Perekonomian Indonesia
Studi menunjukkan bahwa musik, terutama dengan ritme yang lambat dan nada yang lembut, dapat menurunkan kadar kortisol pada hewan, menurunkan denyut jantung, dan memperbaiki pola pernapasan.
Musik dapat bertindak sebagai “pengalih perhatian” dari rangsangan negatif di lingkungan, seperti kebisingan yang tiba-tiba atau perubahan mendadak.
Hewan yang mendengar musik yang lembut sering kali menunjukkan tanda-tanda perilaku yang lebih tenang, seperti frekuensi gerakan yang lebih lambat, lebih sedikit vokalisasi gelisah, dan peningkatan waktu istirahat.
Musik klasik dan musik instrumental dengan tempo rendah umumnya dianggap yang paling efektif untuk mengurangi stres pada hewan ternak.
BACA JUGA:Film Komedi-Musikal Disney 'Wish' Siap Menghibur Penonton di Disney+ Hotstar!
Sebaliknya, suara yang keras atau tiba-tiba dapat memperburuk kecemasan dan memicu perilaku stres.
Studi Terkait Pengaruh Musik pada Hewan Ternak
Beberapa penelitian telah mengungkapkan efek positif dari musik pada ternak.
Misalnya, studi yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa sapi perah yang diperdengarkan musik klasik selama proses pemerahan menunjukkan penurunan kadar kortisol dan peningkatan produksi susu.
BACA JUGA:9 Manfaat Mendengarkan Musik Sebelum Tidur, Solusi Bagi Penderita Insomnia
BACA JUGA:Musik K-pop Hilang! Universal Music Group Menarik Semua Lagu Artisnya dari TikTok, Ini Sebabnya!
Penelitian tersebut juga mencatat bahwa sapi yang mendengarkan musik tempo lambat cenderung lebih rileks dan kooperatif selama pemerahan, dibandingkan dengan sapi yang mendengarkan kebisingan acak atau tanpa musik sama sekali.
Studi lain di Kanada menemukan bahwa babi yang diperdengarkan musik lembut lebih tenang dan menunjukkan perilaku yang lebih positif, seperti bermain-main dengan rekan sebaya, dibandingkan dengan babi yang tidak diperdengarkan musik.