Jenis musik yang dipilih harus disesuaikan dengan spesies dan karakteristik perilaku hewan ternak, serta disesuaikan dengan rutinitas peternakan agar tidak mengganggu aktivitas normal hewan.
BACA JUGA:Film Animasi Musikal Terbaru Disney’s Wish Tayang Mulai Hari Ini, Ceritakan Kisah Haru Asha
BACA JUGA:Menuju Konser Emas 50 tahun, Band Legendaris God Bless rilis video musik 'Musisi'
Studi Kasus: Pengaruh Musik pada Berbagai Jenis Ternak
A. Sapi Perah
Salah satu penerapan musik yang paling banyak diteliti adalah pada sapi perah.
Musik yang diputar selama proses pemerahan telah terbukti meningkatkan kenyamanan sapi, mengurangi stres, dan meningkatkan produksi susu.
BACA JUGA:This Is The Thanks I Get? Mejadi Soundtrack Terbaru dari Film Musikal Disney Terbaru dengan ‘Wish’
BACA JUGA:Kembalikan Identitas Musiknya, ADA Band Rilis 'Dustalah' Di Usia Ke 27 Tahun, Cek Liriknya
Penelitian menunjukkan bahwa sapi yang mendengarkan musik dengan tempo lambat, seperti musik klasik atau jazz lembut, menghasilkan lebih banyak susu dibandingkan sapi yang tidak diperdengarkan musik.
Penurunan kadar hormon stres dalam darah sapi membantu meningkatkan aliran susu dan mengurangi ketegangan selama pemerahan.
B. Babi
Pada babi, musik digunakan untuk mengurangi stres di lingkungan pemeliharaan intensif, seperti kandang padat dan selama transportasi.
BACA JUGA:Menangkal Gempuran Musik K-Pop, Seniman di Palembang Kenalkan Alunan Batanghari 9 ke Mahasiswa
BACA JUGA:Jangan Ngaku Musisi Kalau Gak Tahu 10 Toko Alat Musik Di Palembang
Babi yang diperdengarkan musik menunjukkan perilaku yang lebih tenang dan lebih jarang menunjukkan tanda-tanda stres, seperti menggigit batang kandang atau saling menyerang.
Musik juga dapat meningkatkan nafsu makan babi, yang berdampak positif pada pertumbuhan dan kenaikan berat badan.
Selain itu, musik juga digunakan pada babi yang sedang dalam proses penyapihan, sebuah fase kritis yang dapat menyebabkan stres tinggi.
Studi menunjukkan bahwa babi yang diperdengarkan musik tenang saat penyapihan menunjukkan tanda-tanda stres yang lebih rendah, seperti berkurangnya agresi antar individu dan lebih sedikit vokalisasi kecemasan.