1. Lingkungan (Environmental)
Teknologi yang digunakan dalam Industri 5.0 menawarkan cara-cara baru untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Inovasi seperti penggunaan kecerdasan buatan untuk mengurangi konsumsi energi, pengelolaan limbah berbasis data, serta penerapan robotika dalam manufaktur hijau menjadi solusi yang membantu mengatasi perubahan iklim.
ESG menjadi kerangka kerja yang memungkinkan perusahaan untuk mengadopsi teknologi ini dengan tetap memprioritaskan kelestarian lingkungan.
2. Sosial (Social)
Industri 5.0 berfokus pada integrasi manusia dalam proses otomatisasi.
Ini berarti bahwa aspek-aspek sosial, seperti kesejahteraan pekerja, inklusi, dan kesetaraan, menjadi semakin penting.
Prinsip-prinsip ESG yang menekankan tanggung jawab sosial membantu memastikan bahwa perusahaan memperlakukan pekerja dengan adil dan mempertimbangkan dampak sosial dari operasi mereka.
Industri 5.0 mendorong kolaborasi antara manusia dan teknologi, sehingga memastikan bahwa inovasi ini menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.
3. Tata Kelola (Governance)
Tata kelola yang baik menjadi landasan bagi keberhasilan Industri 5.0.
Dengan pengawasan yang lebih cermat terhadap penggunaan teknologi dan dampaknya terhadap masyarakat, perusahaan perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas mereka.