Kinerja Belanja K/L tumbuh positif positif 25,21% (yoy), belanja ini dipergunakan untuk mendukung peningkatan produktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Lalu mendukung kegiatan operasional untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, penuntasan proyek strategis nasional (PSN) berupa pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas.
Belanja juga dipergunakan untuk kegiatan pemilu dan pilkada, serta perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan.
Penyaluran TKD mencatatkan tren positif 21,02% (yoy) yang digunakan untuk mendukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di 18 pemda wilayah Sumsel.
BACA JUGA:Denda dan Pokok Pajak di Palembang Dihapus Hingga 75 Persen, Ini Syaratnya
“Kita berharap penyaluran ini dapat memberikan kemanfaatan pada belanja produktif yang dapat memberikan multiplier effect yang tinggi,” cetus Ferdinan.
Tercatat Rp23,93 triliun atau 75,04% dari pagu telah tersalur (lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama).
Faktor pendorong utama kinerja positif ini adalah pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, Dana Desa, dan Insentif Fiskal di Sumsel.
“Sebagai kesimpulan, kinerja APBN di wilayah Sumsel tumbuh positif dengan ditunjukkan oleh tren peningkatan realisasi pendapatan dan belanja negara hingga September 2024,” pungkas Ferdinan.