Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp199,05 miliar atau 52,54% dari target.
Neraca perdagangan Sumsel terus mencatatkan surplus.
BACA JUGA:APBN Sumsel Bekerja Positif, Realisasi Pendapatan dan Belanja Tumbuh, Ini Besarannya
Ekspor di Sumsel didominasi komoditas Batubara, bahan baku karet, pulp dengan nilai ekspor pada bulan September sebesar USD609,49 juta atau tumbuh 40,45% (yoy).
Sementara itu, impor didominasi oleh komoditas mesin, reaktor, turbin, generator, dan mesin perkakas dengan nilai impor pada bulan September 2024 sebesar USD165,40 juta atau tumbuh 34,19% (yoy).
Secara akumulatif dari bulan Januari hingga September 2024 nilai impor sebesar USD1,69 miliar atau tumbuh 149,62% (yoy).
PNBP juga menunjukkan kinerja positif, terdiri dari pendapatan PNBP Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp1,66 triliun.
BACA JUGA:Target Retribusi Pendapatan Daerah Palembang Tak Tercapai, Ini Penyebabnya
Kemudian, pendapatan PNBP Lainnya sebesar Rp715,89 miliar yang termasuk PNBP aset, piutang, dan lelang sebesar Rp62,32 miliar.
Kondisi penerimaan negara ini menunjukkan resiliensi yang baik pada aktivitas ekonomi di wilayah Sumsel.
Belanja negara di wilayah Sumsel sampai dengan September 2024 terealisasi sebesar Rp36,34 triliun.
Kinerja belanja negara tersebut tumbuh positif sebesar 22,42% (yoy) karena didorong dari sisi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dan penyaluran TKD yang mengalami peningkatan dan mencatatkan tren positif pada hampir semua jenis TKD.
BACA JUGA:Pj Walikota Pagaralam Harapkan Anggaran Sesuai Dengan Proyeksi Pendapatan Daerah
BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Ajak Wajib Pajak untuk Bayar PBB Tepat waktu, Ini Tanggal Jatuh Temponya