Dengan panjang total hampir 2.800 km, saat ini sekitar 1.200 km sudah beroperasi, sementara 1.600 km lainnya masih menunggu penyelesaian.
Proyek ini memiliki potensi untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal, meningkatkan aksesibilitas, dan menciptakan lapangan kerja baru.
Salah satu ruas yang menjadi sorotan adalah Medan-Binjai sepanjang 17 km dan Bakauheni-Terbanggi Besar yang membentang 141 km.
BACA JUGA:Herman Deru Tegaskan Pentingnya Toleransi dan Pembauran, Kunci Sukses Sumsel Zero Konflik
Kedua ruas ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas antar daerah tetapi juga memfasilitasi akses ke pusat-pusat ekonomi dan pelabuhan.
Dengan pengembangan yang tepat, Medan diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang sejajar dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Namun, tantangan tidak bisa diabaikan.
Masyarakat dan pengamat ekonomi bertanya-tanya: "Siapkah kita menyambut perubahan besar ini?"
BACA JUGA:Daftar Proyek Jalan Tol yang Berlanjut di Pemerintahan Presiden Prabowo, Tol Trans Sumatera Termasuk
BACA JUGA:Era Presiden Prabowo Tol Sepanjang 2.300 Km Bakal Dibangun
Karena, penyelesaian proyek tol ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, investor, dan masyarakat itu sendiri.
Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan proyek ini.
Investasi yang signifikan juga telah digulirkan, termasuk dukungan dari Indonesia Investment Authority (INA) dan beberapa lembaga keuangan internasional, yang menunjukkan keyakinan akan potensi proyek ini.
Nilai investasi yang diperkirakan mencapai 21 triliun rupiah menunjukkan betapa seriusnya upaya pemerintah untuk merealisasikan proyek ini.