Lebih lanjut, salah satu tujuan Kementerian Pertanian bagaimana untuk menggaet para generasi muda agar mereka terlibat dalam kegiatan pertanian ini.
BACA JUGA:Jangan Salah Pilih, Inilah 7 Jurusan Pertanian Punya Prospek Kerja Cerah di Masa Depan
Salah satunya sambung Amin, yakni kegiatan yang dilakukan P4S ini.
“Saya berharap keberadaan P4S ini dapat mengkader para generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian sehingga nanti tidak ada satupun SDM yang tidak terlibat dalam sektor pertanian ini,” tukasnya.
Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung Dr Abdul Roni Angkat STP Msi menambahkan, pihaknya mengapresiasi P4S.
“P4S memiliki teknologi yang unggul dan bisnisnya jalan, kalau bisnisnya tidak jalan apa yang mau dicontoh, setelah dia punya legitimasi itu dia boleh melakukan pelatihan,” jelas Roni.
BACA JUGA:PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu, Komitmen Kembangkan Co-Firing Biomassa
P4S sebagai perpanjangan tangan dari BPPSDMP Kementrian Pertanian yang ada pusat pelatihan dan dibina oleh balai-balai pelatihan di Indonesia,” katanya.
Lebih jauh Roni menuturkan, Ogan Ilir merupakan pusatnya padi rawa yang produksinya mencapai 7 ton pertahun.
“Ditambah lagi karet, kita enggak boleh meninggalkan bahwa subsitusi antara padi dengan perkebunan harus dikombinasikan, harusnya padinya oke, ya karetnya juga oke untuk mendukung sektor-sektor industri,” urainya.
“Dan P4S sangat tepat sekali mendukung potensi Ogan Ilir dalam pengembangan SDM khususnya petani milenial,” imbuhnya.
BACA JUGA:Punya Hewan Peliharaan? Yuk Vaksin Rabies Gratis di Dinas Pertanian Prabumulih, Ini Caranya
BACA JUGA:63 Mahasiswa STIPER Belitang Resmi Menyandang Gelar Sarjana Pertanian, Ini Harapan Bupati OKU Timur
Apalagi menurut Roni, untuk menjualkan atau memasarkan produk-produk pertanian saat ini tidak sulit.