Kapolres menjelaskan, kedua terduga pelaku ini bukan warga asli Kabupaten OKU Timur. Mereka merupakan warga asli Brebes dan Jakarta.
BACA JUGA:FKPT Sumsel Gelar Kenduri Wujudkan Desa Siaga Resiliensi, Antisipasi Radikalisme dan Terorisme
BACA JUGA:Sekjen PBB Sampaikan Pesan Ramadan untuk Umat Islam, Teroris Israel Terus Bantai Warga Palestina
Hanya saja, mereka sudah lama tinggal dì Kabupaten OKU Timur. Tak hanya itu, kesehariannya terduga ini juga jarang melakukan interaksi dengan warga sekitar.
“Bahkan Kades juga kaget saat penangkapan itu. Sebab kedua terduga teroris ini jarang berinteraksi dengan warga sekitar,” ujarnya.
Terduga teroris ini lanjut Kapolres, merupakan jaringan teroris Sumatera. Selain itu, terduga teroris ini memang sifatnya bukan sel aktif.
Tetapi mereka sudah mempelajari aliran paham paham radikal. Untuk itu, Densus 88 Anti teror sekarang lebih mendeteksi dini.
BACA JUGA:Ancaman Terorisme, Kapolri Ingatkan Jajaran Kasatwil Polri Untuk Waspada
BACA JUGA:Kembali, Tim Densus 88 Antiteror Polri Tangkap 27 Tersangka Terorisme di 3 Provinsi
“Kami dari polres hanya memback-up. Saya lama gabung dì Densus 88, sehingga punya hubungan baik. Mereka minta buntuan apa, kita komunikasikan,” tutupnya