BOGOR, KORANPALPRES.COM – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) bakal mencanangkan sekaligus menggalakkan Gerakan Ayo Mengaji di sekolah.
Terobosan ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas problem keterbatasan literasi tuntas buta aksara Alquran.
Gerakan ini rencananya akan dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama Lintas Kementerian antara lain Kemenag, Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Hukum (Kemenkum) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Rencana tersebut telah dibahas bersama dalam giat Literasi Alquran di Sekolah “Gerakan Ayo Mengaji” yang digelar Direktorat PAI di Bogor, 20-22 November 2024.
Tampak hadir para Kepala Seksi PAI Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Guru PAI seluruh jenjang dan Pengawas PAI jenjang Dasar dan Menengah.
Direktur PAI, M Munir mengatakan, Kemenag mencatat saat ini ada sekitar 40 juta siswa muslim di sekolah pada seluruh jenjang pendidikan.
Dia berharap gerakan Ayo Mengaji dapat membentuk gelombang-gelombang kecil yang terus membesar dalam konteks Tuntas Baca Alquran.
Menurut Munir, dengan mengajarkan agama dan Alquran adalah termasuk jihad fisabilillah.
“Siap atau tidak Bapak dan Ibu sekalian memberikan pengajaran kepada sekitar 40 juta peserta didik beragama Islam di seluruh jenjang pendidikan?” tanya Munir yang dijawab “siap” oleh para peserta.
Dia menambahkan, tanggung jawab besar menuntaskan buta aksara Alquran ini akan menjadi sebuah ladang pahala bagi para guru PAI yang juga berkewajiban mendidik anak bangsa untuk meningkatkan literasi pendidikan agama.
Program Tuntas Baca Alquran yang dicanangkan ini sambung Munir, menjadi bagian dari Peta Jalan Pendidikan Agama Islam 2024-2029.
Pihaknya berupaya mendorong inisiatif ini agar dapat menjadi program prioritas pemerintah.
"Kepala Badan Moderasi Beragama & Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam mendukung agar program tuntas baca Alquran ini menjadi Gerakan Ayo Mengaji di Sekolah,” papar Munir.
Munir merinci, giat literasi ini membahas 3 sub-tema, yakni Standar Pembelajaran Membaca Alquran, Regulasi Pusat dan Daerah tentang Gerakan Mengaji, dan Best Practice atas Permasalahan dan Solusi Tuntas Baca Alquran.
Alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini berharap giat tersebut dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat dalam proses penyusunan pengambilan kebijakan ke depannya.