Pendapatan negara tumbuh 14,62% dengan realisasi sebesar Rp12.795,51 miliar atau 55,87% dari target.
BACA JUGA:Pendapatan Tumbuh Positif, Kinerja APBN di Sumsel Semakin Optimal
BACA JUGA:Cek Penyaluran Bantuan Pangan, Presiden: Jika APBN Mencukupi, akan Dilanjutkan
Pendapatan tersebut terdiri dari pajak sebesar Rp10.526,88 miliar atau terealisasi 51,92%, kepabeanan dan cukai sebesar Rp181,49 miliar atau terealisasi sebesar 47,91%, dan PNBP sebesar Rp2.087,13 miliar atau terealisasi 92,72%.
Sementara itu, dari sisi belanja negara terealisasi sebesar Rp31.852,68 miliar atau terealisasi 60,24% yang terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp11.038,36 miliar atau terealisasi 52,07%.
Kemudian transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp20.814,32 miliar atau terealisasi sebesar 65,71%.
Pendapatan daerah tercatat sebesar Rp24,61 triliun atau terealisasi 55,33% dari target.
BACA JUGA:Pendapatan Negara Over Target, Ini Dampak Positifnya terhadap Kinerja APBN di Sumsel
BACA JUGA:Pemda Harus Cari Peluang Investasi, Tidak Melulu Mengandalkan APBN dan APBD.
Belanja daerah tercatat sebesar Rp23,06 triliun atau 50,66% dari pagu.
Kinerja APBD menunjukkan pertumbuhan yang didorong oleh pendapatan dari dana transfer dan kinerja belanja daerah.
Pendapatan dari 2 sumber itu bertumbuh lebih besar pada setiap jenis belanja jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pendapatan daerah tumbuh positif 10,64% dan belanja daerah tumbuh positif 19,50%.
BACA JUGA:Kinerja APBN dan Perekonomian di Sumsel Terjaga Positif, Ini Buktinya!
BACA JUGA:Kinerja APBN di Sumsel Terjaga Positif dan Kuat, Ini Kata Anak Buah Sri Mulyani
Realisasi pendapatan dari dana transfer dan realisasi seluruh jenis belanja daerah merupakan faktor pendorong pertumbuhan kinerja APBD tersebut.