Selanjutnya, terutama Mahasiswa dan Gen Z juga harus memiliki sikap yang berani untuk menegur atau melaporkan jika menemukan praktik yang tidak sesuai dengan prinsip antikorupsi.
Sikap kritis dan aktif ini penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari korupsi.
Ini merupakan langkah awal yang diperlukan untuk menuju Indonesia yang lebih baik kedepannya.
Namun, membangun karakter yang berintegritas bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
BACA JUGA:Meningkatkan Daya Saing Merek Lokal, Universitas Andalas Datangkan Entrepreneur Sukses Roby Rimeldo
Apalagi seperti yang kita ketahui dikalangan Mahasiswa sering dihadapkan pada berbagai godaan, seperti keinginan untuk mendapatkan nilai tinggi tanpa usaha yang sesuai, atau menggunakan fasilitas kampus secara tidak bertanggung jawab.
Dalam situasi seperti ini, kesadaran dan komitmen terhadap nilai-nilai antikorupsi menjadi sangat penting.
Jika setiap mahasiswa mampu menerapkan prinsip ini dalam kehidupannya, maka ia telah berkontribusi dalam menciptakan generasi yang bebas dari korupsi.
Dalam menerapkan pendidikan antikorupsi ke berbagai kalangan masyarakat juga memilki tantangan dan juga solusi.
BACA JUGA:Wajib Simak! Mahasiswa Universitas Andalas Temukan Relevansi ESG dengan Industri 5.0
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Ulas ESG dalam Konteks Global dan Relevansinya dengan Industri 5.0
Meski implementasi ini sangat penting pendidikan antikorupsi di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan.
Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya jiwa integritas.
Banyak sekali yang menganggap korupsi sebagai hal yang lumrah atau sulit untuk dihindari.