PADANG, KORANPALPRES.COM – Artikel berjudul Pendidikan dan Integritas Sebagai Kunci Utama Dalam Pemberantasan Korupsi Ditulis oleh Vioni Anandra, Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
Secara etimologis, kata "integritas" (integrity), "integrasi" (integration), dan "integral" (integral) memiliki asal kata Latin yang sama, yaitu "integer," yang berarti "seluruh" (whole or entire) serta merujuk pada "bilangan bulat" (a whole number), yaitu bilangan yang bukan pecahan (Skeat, 1888; Black, 1825).
Integritas umumnya juga dihubungkan dengan suatu kebajikan atau keutamaan, serta karakter yang baik (Audi & Murphy, 2006).
Pengembangan integritas sering kali terkait dengan upaya dalam pencegahan korupsi.
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Ajak Pahami Dampak Korupsi dan Pentingnya Menanamkan Nilai Integritas
Salah satu indikator yang paling sering disebutkan sebagai representasi dari sifat orang yang berintegritas merupakan kejujuran.
Berdasarkan hakikat manusia, individu atau organisasi yang memiliki integritas diharapkan dapat mengambil keputusan dan tindakan yang bermoral.
Keputusan dan tindakan tersebut harus mencerminkan identitas diri yang telah dibangun, menegaskan bahwa makna kekompakan dalam dirinya terwujud dan terekspresikan.
Dengan demikian, terdapat dua aspek penting dari integritas bagi individu atau organisasi yang berintegritas.
BACA JUGA:Hari Anti Korupsi Sedunia, Ternyata Ini Kegiatan Dilakukan Kajari OKU
Pertama, integritas berkaitan dengan cara individu membangun dan mempertahankan identitas diri mereka, yang mencakup proses pengendalian internal dalam diri mereka.
Kedua, integritas berkaitan dengan tindakan moral yang akan dilakukan individu, yang merupakan bagian dari proses partisipasi eksternal.
Oleh karena itu, makna integritas yang sejati seharusnya mencakup kedua aspek ini secara bersama.