1. Program museum yang menarik, seperti pameran, program publik, dan ruang kajian.
2. Upaya promosi dan edukasi yang dilakukan museum melalui media massa dan sejumlah platform media sosial.
3. Kondisi pandemi global covid-19 yang sudah melandai.
4. Pemberlakuan kebijakan yang lebih fleksibel untuk mendukung kunjungan wisatawan.
Selanjutnya, Adie merinci dari total pengunjung sepanjang 2024 sejumlah 75.635 orang, masih didominasi wisatawan nusantara terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Untuk kalangan pelajar, sama seperti tahun sebelumnya, yakni terbanyak dari tingkat SMA sederajat, ini salah satunya dikarenakan 5 tahun belakangan kita rutin menggelar event Sang Juara Payo ke Museum,” urainya.
Sementara puncak kunjungan timpal Adie, terjadi di bulan Oktober 2024 dan sedikit melandai di bulan Juli 2024.
BACA JUGA:Lestarikan Tanjak Palembang Sampai Kiamat, Museum Negeri Sumsel Undang Mahasiswa 4 Kampus
“Tahun ini kami berkomitmen akan melakukan modernisasi penyajian koleksi, memberikan pelayanan prima, melakukan kolaborasi aktif, menyelenggarakan program edukasi berkualitas, serta terobosan-terobosan inovasi program,” pungkasnya.