Jika terjadi perselisihan antara kakak dan adik, orang tua cenderung menempatkan tanggung jawab pada kakaknya, dengan alasan bahwa kakak harus mengalah pada adiknya.
Ini bukanlah cara orang tua seharusnya bagaimana anak dibesarkan.
Ini bisa berdampak pada masa depan: anak-anak akan memiliki ketidakmampuan untuk bersikap adil dan keinginan untuk sukses sendiri dalam keadaan apa pun.
2. Membandingkan anak
BACA JUGA:Polda Sumut Dirikan Tenda Serbaguna Bantu Anak-Anak Korban Longsor Humbahas Ujian Semester
Kenyataannya, kepercayaan diri anak-anak terkena dampak negatif ketika dilakukan perbandingan di antara mereka.
Meskipun itu maksudnya sebagai upaya memotivasi mereka untuk berkembang.
Akan lebih baik bagi kita sebagai orang tua jika kita bisa menerima sifat dan kekurangan anak kita.
Padahal, kecenderungan manusia yang paling mendasar adalah sumber kecenderungan orang tua untuk membandingkan anaknya sendiri dengan anak orang lain.
BACA JUGA:Bahagiannya Anak-anak SDN 1 Donomulyo Dapat Tambahan Gizi Dari Kodim 0429/Lamtim
Atau bahkan dengan saudara kandung anak tersebut.
Tidak pernah bebas bagi manusia untuk membandingkan satu barang dengan barang lainnya.
Sebenarnya, ini adalah cara berpikir yang masuk akal tentang apa yang mungkin terjadi dan membedakan antara yang baik dan buruk.
Ini semua terjadi di pikiran bawah sadar Anda, suka atau tidak.
BACA JUGA:Hore! Gembiranya Anak-Anak TK Dapat Pendidikan Keselamatan Berlalu Lintas
Oleh karena itu, orang tua sering kali “keceplosan” saat membandingkan anaknya dengan anak lain yang seumuran.