Memasuki Song 2, Sadewok menggambarkan pertengkaran kecil yang sering terjadi dalam rumah tangga: “Cintaku mbokyo sampun le nesu-nesu… kabeh iso rasah kudu nganggo mecucu…” (Cintaku, semoga jangan lagi marah-marah… semuanya bisa tanpa harus cemberut).
Baris ini banyak di-duet warganet sambil tagging pasangan mereka, sebagai kode halus untuk lebih lembut dan tidak gampang naik darah.
BACA JUGA:Nabila Taqiyyah Bikin Netizen Baper Lewat Lagu Cinta Sia-Sia, Kisah Cinta Gantung yang Relate Abis!
Ada pula lirik yang jadi favorit: “emanen paras ayumu ndak bedo karo atimu…” (Sayang sekali wajahmu cantik tapi hatimu tak seindah itu).
Di bagian ini, banyak warganet yang auto ketawa namun juga relate, romantis tapi pedas, jujur tapi tetap penuh sayang.
Reff pertama menggambarkan permintaan maaf yang tulus: “Duh sayang ngapuntene saestu, yen dereng saget nuruti opo karepmu…” (Sayang, maafkan sungguh, jika aku belum bisa memenuhi keinginanmu).
Sebuah ungkapan pasrah yang terasa sangat manusiawi. Tidak semua keinginan pasangan bisa dipenuhi saat itu juga, tapi usaha dan niat untuk memperbaiki tetap ada.
Reff kedua makin dalam:“Tresnoku ora bakal luntur… walaupun kahanane bubrah, aku bakal setia ora mungkin mendua…”
(Cintaku tidak akan pudar… walau keadaan hancur sekalipun, aku akan tetap setia dan tidak mendua).
Inilah bagian yang paling sering digunakan warganet untuk konten foto pasangan, story mellow, bahkan video pernikahan sederhana.
Liriknya sederhana, tetapi kekuatan emosinya besar.
BACA JUGA:Viral di TikTok! Lagu 'Berjalan Tanpamu' Nabila Taqiyyah, Ku Kan Berjalan Perlahan Menata Hatiku
Lagu ini viral karena menyentuh banyak cerita kehidupan:
- pasangan muda yang sedang berjuang membangun rumah
- suami yang lelah bekerja tapi tetap ingin membahagiakan keluarga