Kemudian, ketika bahan tersebut telah menjadi satu masukkan ke dalam sebuah cetakan yang biasanya terbuat dari daun pisang sehingga memiliki cita rasanya yang khas.
Menikmati kacimuih ini juga memiliki cara menikmatinya yaitu ada 2 cara.
Pertama, caranya yaitu dengan menaburkan gula aren atau gula putih ke atas makanan kacimuih.
Lalu cara yang kedua, dapat dikonsumsi dengan menambahkan gula aren yang telah dicairkan lalu diletakkan ke singkong yang telah matang.
BACA JUGA:Mie Aceh, Makanan Legendaris Khas Aceh yang Menggugah Selera, Begini Cara Membuatnya!
Dengan adanya perpaduan rasa singkong dan juga kelapa parut yang manis, lezat dan juga baik untuk lambung.
Maka dari itu makanan legendaris ini cocok untuk dijadikan menu berbuka puasa pada saat bulan Ramadan ataupun momen puasa lainnya.
Karena, dengan mengkonsumsi makanan manis pada saat berbuka puasa merupakan salah satu Sunnah Rasul yang harus kita jalankan.
Apalagi bagi kamu yang tidak terbiasa makan nasi ketika menjelang salat tarawih padahal perut kamu butuh nutrisi, maka dapat diganti dengan mengkonsumsi kacimuih ini.
BACA JUGA:Ini 6 Kuliner Khas Pagaralam yang Menjadi Makanan Legendaris dan Favorit
Adapun upaya yang dilakukan oleh komunitas peduli cagar budaya sejarah dan juga museum telah bekerja sama bersama dengan Dinas Pariwisata Sumatera Barat dalam menjaga kuliner ini.
Upaya tersebut dilakukan agar dapat menghidupkan gairah terhadap jajanan tradisional yang ada di kota Padang yang kembali digelar dan digelorakan oleh komunitas peduli cagar budaya pada tahun 2020.
Adapun penyebab dari mulai minimnya penjualan kacimuih ini dipasar, tidaklah tentang kendala dari bahan-bahan pembuatannya ataupun dari sumber daya manusianya.
Namun, hal itu disebabkan peminat dari makanan legendaris ini yang saat ini semakin sepi.
BACA JUGA:Wow! Seruit Cita Rasa Tradisional, Makanan Legendaris Lampung yang Enak Dinikmati Ramai-Ramai