Koleksi ini menampilkan motif kontemporer yang terinspirasi oleh Uis Beka Buluh, motif tradisional dari kelompok masyarakat Batak Karo.
Motif ini biasanya digunakan dalam berbagai acara suka cita maupun duka cita, dan dikenakan oleh laki-laki dengan cara melipat kain menjadi segitiga di pundak.
Dalam koleksi berisi 16 tampilan ini, Tobatenun menggunakan pewarna alami, menjadikannya langkah konkret dalam mendukung keberlanjutan dalam seluruh proses produksi produk mode dengan dampak lingkungan yang minimal.
Kerri na Basaria, Founder & CEO Tobatenun menuturkan, debut Tobatenun di Jakarta Fashion Week merupakan langkah berarti dalam menghadirkan koleksi ready to wear yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Dukung UMKM Lewat Program KUR BRI, Pj Walikota Pagaralam Sampaikan Ini
Komitmen Tobatenun untuk melestarikan budaya, khususnya kain tenun Batak, tidak akan terwujud tanpa kontribusi berharga dari berbagai mitra, para partonun, dan komunitas yang terus dikembangkan, yaitu Jabu Borna dan Jabu Bonang.
Menurut Kerri, membawa karya indah dari para partonun ke panggung JFW bukan lagi sekadar tampilan mode.
Melainkan juga sebuah ajakan untuk menghargai dan mempromosikan keindahan tenun Batak dalam semua aspeknya, baik yang berakar dalam tradisi maupun yang terinspirasi oleh elemen kontemporer.
“Ini adalah sebuah langkah konkrit dalam menghadirkan keberlanjutan dalam industri mode, sambil memberikan sorotan kepada seni dan budaya Indonesia yang berharga," ungkap Kerri.
BACA JUGA:Palembang Raih Penghargaan Dukcapil Prima Dari Mendagri Tito Karnavian Untuk Kategori Ini
Pada koleksi 'Masa Rani', terdapat motif-motif kontemporer yang memikat.
Para partonun di balik koleksi ini telah berhasil menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan nuansa kontemporer, menciptakan sebuah harmoni visual yang memukau.
Motif-motif yang terinspirasi dari tradisi agrikultur Puak Karo adalah cerminan dari bagaimana Tobatenun terus berinovasi, memadukan kekayaan warisan budaya dengan tren fesyen terkini.
Kehadiran motif-motif kontemporer dalam koleksi ‘Masa Rani’ bukan hanya menambahkan keunikan estetika, tetapi juga menghadirkan pesan penting tentang relevansi budaya dalam dunia mode masa kini.
BACA JUGA:Cek Syaratnya, Pendaftar PPPK Tak Lolos Seleksi Berkas Administrasi Bisa Miliki Kesempatan Ini
Dalam penggabungan ini, Tobatenun tidak hanya mengeksplorasi kain tenun Batak dalam konteks modern, tetapi juga menjembatani kesenian tradisional dengan pandangan masa depan yang berkelanjutan.