Berkomitmen untuk terus mengembangkan kain tenun dalam upaya melestarikan budaya, sekaligus menerapkan modernisasi yang berkesinambungan.
Dalam setiap koleksi yang dilahirkan, Tobatenun menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan sentuhan kontemporer, menjadikan warisan budaya yang kaya namun tetap relevan dalam dunia mode yang terus berubah.
Dalam proses ini, Tobatenun membuka jalan bagi perkembangan fashion berbasis tekstil Indonesia yang berkelanjutan, membuktikan bahwa keindahan budaya dan keberlanjutan dapat berjalan seiring dalam dunia mode.
BACA JUGA:Terbang Non-Stop Kini Surabaya-Manado-Surabaya Menjadi 2 Kali Sehari!
Setelah berdedikasi selama 5 tahun dalam pengembangan dan pelestarian warisan tekstil Batak, Tobatenun telah melahirkan berbagai koleksi yang mencakup koleksi ready to wear, kain tenun tradisional yang menghormati kekayaan budaya, kain tenun kreasi yang membawa sentuhan modern, hingga beragam aksesoris.
Semua koleksi ini dapat dijumpai di studio baru Tobatenun yang berlokasi di Sopo Del Office Tower & Lifestyle.
Studio ini menjadi wadah yang memukau untuk mengapresiasi beragam karya seni tekstil Indonesia yang begitu unik, dan memberikan pengalaman yang mendalam bagi pengunjung yang ingin menjelajahi serta memahami keindahan dan keanekaragaman tekstil Indonesia.
Dengan hadirnya studio ini, Tobatenun memusatkan perhatian pada perpaduan antara warisan budaya dan kreasi modern dalam mode, membuka peluang untuk lebih menghargai serta memahami kekayaan seni dan budaya Indonesia.
Pengembangan komunitas adalah aspek penting dalam perjalanan Tobatenun.
Komitmen Tobatenun untuk mendorong keberlanjutan dalam ekosistem ini melibatkan berbagai elemen, mencerminkan jaringan luas dari para pengrajin dan seniman di berbagai wilayah, mencakup kreator tradisional dan kontemporer.
Komitmen ini terus Tobatenun jaga dan hingga saat ini telah menjalin kerjasama dengan total 226 pengrajin di Sumatera Utara, menjangkau 2 kota (Siantar dan Medan) dan 5 kabupaten (Tapanuli Utara, Samosir, Toba, Dairi, Simalungun, Humbang Hasundutan, dan Labuhan Batu Utara).
Jaringan kemitraan yang luas ini melambangkan inti keyakinan Tobatenun dalam menjaga siklus keberlanjutan–yang merawat lingkungan, memberdayakan pengrajin dan seniman, mendukung usaha kecil dan menengah, serta melestarikan kekayaan budaya dan adat istiadat.
BACA JUGA:Mantap! Ini 4 Wisata Unggulan Keren di Muratara, Satu Masuk Kalender Tahunan Pemprov
Melalui prinsip keberlanjutan, Tobatenun terus berupaya dalam pemberdayaan perempuan di Sumatera Utara untuk dapat memberikan kontribusi positif bagi industri mode dan kreatif di Indonesia.
Tobatenun tidak hanya berperan dalam perkembangan seni mereka sebagai penenun, tetapi juga dalam aspek fisik dan mental sebagai perempuan dengan memberikan pengetahuan yang holistik kepada para perempuan.