“KPU tidak perlu membuang anggaran tiap KPPS harus membuat template, namun TPS tertentu saja yang membuat braile disesuaikan dengan kemampuan disabilitas di masing-masing TPS. Hal ini tentu saja perlu pendataan yang lebih jeli,”tegas Rumi.
Selain itu berkaitan dengan relawan demokrasi lembaga penyelenggara harus aktif mengajak warga disabilitas untuk berpartipasi menggunakan hak politiknya, serta memberikan ruang yang terbuka untuk disabilitas untuk hadir terlibat.
“Jemput bola pemilih disabilitas bahkan harus diperhatikan, jika ada pemilih yang terbaring sakit petugas KPPS terdekat harus ramah memberikan layanan yang baik. Hal ini memerlukam kejelian dari Bawaslu apakah hal seperti itu sudah dilakukan oleh KPU,” kata Rumi.
BACA JUGA:Sukseskan Pengamanan Pemilu 2024 dan Pilkada Ribuan Satlinmas Siap Diterjunkan
BACA JUGA:Sukseskan Pemilu 2024, Kodim 0413/Bangka Mengikuti Apel Gabungan Pam TPS
BACA JUGA:Polres Lahat Kawal Distribusi Logistik Pemilu 2024 Tahap 1, Ini Buktinya
Terakhir Rumi menyarankan beberapa upaya mitigasi untuk pemilu ke depan seperti perbaikan data, pola komunikasi dan parpol yang juga harus bisa memberikan edukasi kepada pemilih.*