PALEMBANG,KORANPALPRES.COM- Tren soft saving di kalangan pekerja muda sedang muncul yang menantang cara berpikir tradisional.
Soft saving berarti menabung lebih sedikit untuk masa depan dan membelanjakan lebih banyak uang untuk saat ini.
Gen Z memimpin tren menabung ini, dengan memprioritaskan pengalaman dibandingkan uang, menurut studi Intuit Wellbeing Index.
"Soft saving adalah jawaban kehidupan yang lembut terhadap perekonomian,” kata laporan tersebut.
BACA JUGA:Benarkah Pola Asuh Helicopter Menyebabkan Gangguan Kecemasan Pada Gen Z? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Emina Ajak Gen Z Palembang Ciptakan Pesona dengan Beauty Class
Hidup yang “lembut” adalah gaya hidup yang menekankan kenyamanan dan tingkat stres yang rendah. Generasi Z memprioritaskan pertumbuhan pribadi dan kesehatan mental.
Gen Z Menghemat Lebih Sedikit
Pekerja muda ingin menghindari kendala keuangan yang membatasi. Menurut laporan Intuit, tiga dari empat Gen Z lebih memilih kualitas hidup yang lebih baik daripada uang ekstra di bank.
Faktanya, tingkat tabungan pribadi saat ini tampaknya mencerminkan tren soft saving. "Salah satu alasan penurunan tabungan pribadi adalah pemulihan dari pandemi Covid-19," kata Ryan Viktorin, wakil presiden penasihat keuangan.
BACA JUGA:Gen Z? Intip Karakternya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
BACA JUGA:Gen Z versus Milenial, Siapa yang Mendominasi Dunia Kerja?
Di perusahaan jasa keuangan Fidelity Investments. Inflasi juga mempersulit orang untuk membayar pengeluaran atau menabung.
Menurunnya tingkat tabungan pribadi juga mencerminkan perubahan tujuan keuangan di kalangan pekerja saat ini.
Saat generasi muda memasuki dunia kerja, mereka memiliki prioritas keuangan baru dan cenderung menemukan keseimbangan antara cara tradisional menabung dan menikmati hidup dengan penghasilan tambahan.