Musim Hajatan, Ayam Pramuka Laris Manis Usai Lebaran

musim hajatan, ayam pramuka laris manis usai lebaran pagaralam, koranpalpres.com -masih dalam suasana bulan syawal, seperti sudah menjadi tradisi tahun-tahun sebelumnya banyak orang menyelenggarakan hajatan atau resepsi pernikahan.  hal tersebut sudah berlangsung lama sejak dahulu kala jika selepas lebaran menjadi momen yang tepat melaksanakan pernikahan. usai lebaran dan tibanya musim hajatan itu membawa berkah tersendiri bagi para pedagang ayam pramuka.  ayam pramuka ini sejenis ayam petelur yang berwarna coklat pramuka yang sering dibawa untuk mendatangi hajatan di pagaralam. baca juga:ini peristiwa yang terjadi pada bulan syawal dalam sejarah perkembangan islam ayam yang memiliki warna khas kecoklat-coklatan ini laris manis dibeli warga. panca indra, salah satu pedagang ayam pramuka di demporeokan, kelurahan pagaralam, pagaralam utara mengaku, usai lebaran, pembelian ayam pramuka meningkat. peningkatan penjualan ayam tersebut bisa sampai dua hingga tiga kali lipat hari biasa. “rata-rata ayam laku terjual antara 10-20 ekor dibandingkan hari-hari biasa,” tuturnya seraya menambahkan ayam-ayam ini didatangkan dari prabumulih dan palembang. baca juga:rentan terjadi, inilah 7 penyakit yang sering muncul usai lebaran ayam pramuka ini, sebetulnya  ayam petelur bukan ayam pedaging yang khusus untuk dimasak. ayam ini banyak dibawa ke hajatan dan menjadi budaya di sekitar kota pagaralam, kabupaten lahat, hingga kabupaten empat lawang. biasanya, menurut panca peningkatan pembelian ayam pramuka diakuinya biasanya tak akan berlangsung lama. hanya berlangsung selama musim hajatan seusai lebaran ini. setelah itu, pembelian ayam pramuka akan kembali normal. “ayam pramuka tembus rp 55-60 ribu per ekor,” ucapnya. baca juga:usai lebaran ramai warga gelar resepsi pernikahan harga ayam ini tergolong mahal saat musim lebaran ini. normalnya pada bulan-bulan biasa harga berkisar 35-45 ribu saja. sementara itu, yulis, salah satu warga mengatakan, sudah menjadi kebiasaan di kota pagaralam, tiap ada hajatan, pasti tak akan pernah tinggal dengan yang namanya ayam pramuka. ia juga mengatakan ayam pramuka ini sebetulnya ayam petelur, namun entah sejak kapan mulai dibawa ke tempat hajatan. "saya hanya ikut-ikutan tradisi saja. kebiasaan warga di sini membawa ayam coklat atau ayam pramuka," katanya. baca juga:ratu dewa minta segel pasar 16 ilir dibuka, pedagang boleh jualan lagi, bahas harga kios usai lebaran menurut pengamat budaya besemah, sutiono mahdi, dulu kebiasaan warga masyarakat besemah jika datang ke hajatan membawa ayam kampung dengan beras, kelapa, dan kacang buncis ditambah juga bihun atau sohun. namun, seiring perkembangan dan kepraktisan saat ini tinggal ayam yang dibawa. "kalau dulu ayamnya juga ayam kampung. jadi jika dimasak memang nikmat dan lezat. sekarang ini ayam kampung sudah jarang diperoleh karenanya diganti ayam cokelat," ujarnya.  bahkan di sebagian wilayah pusat kota sebetulnya beberapa warga sudah mulai mengganti kebiasaan membawa ayam pramuka itu dengan amplop berisi uang saja dengan alasan kepraktisan.  baca juga:pastikan keamanan arus balik lebaran, kapolri patroli udara jalur tol "di kompleks sekitar pasar sudah banyak yang tidak membawa ayam pramuka lagi untuk ke hajatan. sudah diganti uang," kata sutiono.  perlu diketahui para undagan atau kerabat yang membawa ayam tersebut bukan datang pada hari berlangsungnya resepsi. mereka datang sehari sebelum hari jadi, yang dalam kebiasaan masyarakat besemah disebut aghi bemasak. pada hari itulah ayam yang dibawa tadi dipotong dan dimasak untuk hidangan keesokan harinya.  jadi, seharian atau satu hari sebelum berlangsungnya resepsi hajatan persiapan sudah harus matang termasuk untuk urusan konsumsinya.  baca juga:libur lebaran selesai! 99 persen pegawai pemprov sumsel masuk kerja di hari pertama pada hari jadi hajatan, para tamu tinggal mengikuti acara pernikahan tersebut.*

Tag

• # musim kawin
• # resepsi pernikahan
• # usai lebaran
• # syawal
• # lebaran
• # hajatan

Share

• 
• 
• 
• 
•