Peneliti PUSKASS Sebut Palembang ‘Bukan Lagi’ Venesia dari Timur, Ini Sebabnya!

Peneliti PUSKASS Sebut Palembang ‘Bukan Lagi’ Venesia dari Timur, Ini Sebabnya!--kolase koranpalpres.com

Barat: Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Muara Enim.

C. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan:

BACA JUGA:Kisah Korban Banjir Bandang di Baturaja Menyisahkan Kesedihan, Kehilangan Barang Berharga Hingga Rumah Hanyut

Secara alamiah ada beberapa hal yang harus kita rujuk sebagai catatan kita, yakni: Pertama, Palembang adalah kota yang dikelilingi oleg sungai dan rawa-rawa. 

Sehingga apabila ini dihilangkan maka akan menyebabkan banjir. 

Kedua, sungai-sungai yang tadinya berjumlah lebih dari 300-an, sekarang sudah berkurang (menyempit, dan buntu/mampet, bahkan hilang).

Tentu efeknya akan menahan arus air sungai yang masih tersisa dan tidak mengalir menyebabkan genangan dan banjir. 

BACA JUGA:400 KK Terdampak Banjir, Kodim Muara Enim Siapkan Dapur Lapangan

Ketiga, kurangnya kesadaran kita dan cenderung merusak alam, atau menentang hukum alam serta membuang sampah ke sungai.

“Jika kita amati dampak dari beragam aktivitas, mulai dari penimbunan buat pembangunan sampai pembuangan sampah sembarangan menyebabkan kebanjiran di kota Palembang. 

Ada ratusan anak sungai Musi yang hilang dan terjadi pendangkalan sungai”. 

Jika kita melihat usia kemerdekaan Negara kita yang merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 hingga saat ini (2024) artinya usia negara kita Mendekati HUT Ke-79 Tahun. 

BACA JUGA:Diguyur Hujan Deras, Puluhan Rumah di Musi Rawas Terendam Banjir, Ini Kondisinya!

Dalam usia ini Palembang telah kehilangan ratusan anak sungai Musi. 

Kepastian kehilangan ratusan anak Musi ini setelah pemerintah Kota Palembang merilis data bahwa sungai dikota Palembang hanya tinggal 95 anak Sungai Musi.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan